BeritaInvestor.id – Transaksi crossing saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) senilai Rp 1,32 triliun di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/1/2023) kemarin, menjadi perhatian investor.
Berdasarkan data pasar, jumlah yang ditransaksikan sebanyak 23 juta lot saham di harga Rp 575. Kendati demikian, hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi mengenai transaksi tersebut.
Transaksi jumbo ini terjadi di tengah tren kenaikan harga saham MBMA dalam beberapa waktu terakhir. Saham MBMA ditutup naik 3,12% ke Rp 660 pada perdagangan 16 Januari. Dalam satu pekan terakhir, saham ini naik 23,36%.
Peningkatan harga saham MBMA ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan permintaan baterai listrik di dunia
- Potensi pasar baterai listrik di Indonesia yang besar
- Performa keuangan MBMA yang positif
Peningkatan permintaan baterai listrik di dunia didorong oleh pertumbuhan kendaraan listrik yang semakin pesat. Hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Potensi pasar baterai listrik di Indonesia juga sangat besar. Hal ini didukung oleh keberadaan industri otomotif yang berkembang pesat di Indonesia.
Sementara itu, kinerja keuangan MBMA juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2023, MBMA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun, naik 100% dari tahun sebelumnya. Laba bersih MBMA juga naik 100% menjadi Rp 500 miliar.
Dengan kinerja keuangan yang positif dan potensi pasar yang besar, tidak mengherankan jika saham MBMA menarik minat investor.
Transaksi jumbo yang terjadi di pasar negosiasi BEI pada Selasa (16/1/2023) kemarin, kemungkinan besar dilakukan oleh investor besar. Investor besar tersebut kemungkinan besar melihat potensi pertumbuhan MBMA yang sangat besar di masa depan.
Investor besar tersebut mungkin juga berencana untuk melakukan ekspansi bisnis MBMA. Hal ini bisa dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan lain atau membangun pabrik baterai baru.
Namun, semua ini masih sebatas dugaan. Investor besar yang melakukan transaksi jumbo tersebut belum memberikan keterangan resmi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor