BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan pemantauan khusus terhadap saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan status Kriteria Efek 10. Keputusan ini diambil setelah BEI melakukan pemeriksaan terhadap pola transaksi efek ekuitas CUAN.
Dalam waktu kurang dari seminggu, harga saham CUAN melonjak sebesar 29,63%, setara dengan 1.600 poin, mencapai level Rp7.000 per lembar. Peningkatan ini terjadi sejak awal perdagangan pada Senin, 6 November 2023, dari posisi sebelumnya di Rp5.400 per eksemplar.
Kenaikan harga saham CUAN yang signifikan tersebut di luar batas nalar dan berpotensi menimbulkan kepanikan di kalangan investor. Oleh karena itu, BEI mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara perdagangan saham CUAN.
BEI juga tengah melakukan pemeriksaan terkait indikasi transaksi semu pada saham CUAN. Jika terbukti adanya transaksi semu, BEI akan segera melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari upaya perlindungan investor.
Saham CUAN telah mencatatkan kenaikan yang luar biasa sebesar 6.150% sejak pertama kali tercatat pada papan perdagangan bursa pada tanggal 8 Maret hingga 18 Desember 2023, dengan harga perdana Rp220 per lembar saham.
Ini bukanlah kali pertama CUAN mendapatkan suspend. Sebelumnya, saham CUAN telah disuspensi sebanyak 5 kali. Selain itu, BEI juga telah memberikan peringatan terkait ketidakwajaran pola transaksi CUAN dengan memberi predikat UMA sebanyak 3 kali.
CUAN, yang tercatat di papan Utama BEI sebagai perusahaan ke-24 pada tahun 2023, beroperasi dalam sektor Energy dengan subsektor Oil, Gas & Coal, dan berfokus pada industri Coal Production. Harga perdana saham CUAN adalah Rp220 per lembar saham dengan jumlah saham mencapai 11.241.890.000 lembar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp2.473.215.800.000.
BEI mengimbau kepada para investor untuk tetap tenang dan waspada dalam berinvestasi. Investor dianjurkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor