BeritaInvestor.id – Aliran modal asing (capital outflow) tercatat keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan lalu, 8-11 Januari 2024. Hal ini tercermin dari transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik yang tercatat jual neto sebesar Rp1,61 triliun.
Transaksi nonresiden tersebut terdiri dari jual neto SBN sebesar Rp3,21 triliun, jual neto SRBI sebesar Rp480 miliar, dan beli neto saham sebesar Rp2,08 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengatakan bahwa aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik masih terkendali. Hal ini terlihat dari transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik secara kumulatif hingga 11 Januari 2024 yang masih mencatatkan beli neto sebesar Rp10,39 triliun.
Erwin menjelaskan bahwa aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan lalu dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kenaikan yield US Treasury. Yield US Treasury bertenor 10 tahun naik menjadi 3,966% per Kamis (11/1).
Selain itu, Erwin juga menyebut bahwa aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik juga dipicu oleh sentimen global yang masih dibayangi oleh risiko inflasi dan resesi.
**Meski demikian, Erwin optimistis bahwa BI dapat menjaga stabilitas rupiah. Hal ini didukung oleh berbagai langkah yang telah diambil oleh BI, antara lain:
- Koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi
- Optimalisasi strategi bauran kebijakan
- Penguatan koordinasi dengan pelaku pasar
Erwin juga menyampaikan bahwa BI akan terus memantau perkembangan pasar keuangan domestik dan global secara cermat, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas rupiah.
Berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik pekan lalu:
- Aliran modal asing keluar dari pasar SBN diperkirakan didorong oleh kenaikan yield US Treasury. Yield US Treasury bertenor 10 tahun naik menjadi 3,966% per Kamis (11/1), sehingga yield SBN Indonesia bertenor 10 tahun juga berpotensi naik.
- Aliran modal asing keluar dari pasar SRBI diperkirakan didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan BI. BI diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari mendatang.
- Aliran modal asing masuk ke pasar saham diperkirakan didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri, seperti optimisme pemulihan ekonomi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor