Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp37,4 Triliun, Lampaui Target

by Tim Redaksi
10, January, 2024
in Emiten
0
ADHI Raih Kontrak Baru Senilai Rp 1,4 Triliun untuk Proyek Pupuk Pusri IIIB
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp37,4 triliun sepanjang tahun 2023. Capaian tersebut meningkat 58% dari capaian tahun 2022 sebesar Rp23,7 triliun.

Presiden Direktur Adhi Karya Budi Harto mengatakan, perolehan kontrak baru tersebut melampaui target perseroan yang semula sebesar Rp30 triliun.

“Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan Adhi Karya, serta dukungan dari para stakeholder,” kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (10/1).

Perolehan kontrak baru Adhi Karya didominasi lini bisnis engineering & construction sebesar 93%, lini manufaktur sebesar 3%, dan lini bisnis property & hospitality, dan investasi sebesar 4%.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Tambahan kontrak baru Adhi Karya Desember 2023 bersumber dari pekerjaan Jalan Tol Serang–Panimbang Seksi III Provinsi Banten, pekerjaan pembangunan gedung data center Bank Indonesia di Karawang, Proyek IKN meliputi Jalan Tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karang Joang-Kariangau, Rumah Sakit IKN dan Jaringan Pipa Limbah Kawasan IKN, dan Pekerjaan Pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha.

Sepanjang tahun 2023, profil kontrak baru Adhi Karya memiliki profil sumber pendanaan beragam. Kontrak dari BUMN/BUMD sebesar 43,6%, Pemerintah sebesar 33,5%, Loan sebesar 13,8%, dan swasta sebesar 9,1%.

Jika diurai berdasar tipe pekerjaan, kontribusi terbesar dari pekerjaan jalan & jembatan sebesar 41% didominasi proyek jalan tol. Kemudian, tipe pekerjaan gedung sebesar 22%, prasarana perhubungan sebesar 16%, EPC sebesar 6%, serta sisanya manufaktur dan lainnya.

Pada tahun 2023, kontrak baru tertinggi diraih proyek prasarana perkeretaapian Filipina (Paket South Commuter Railway CP S-03C dan Malolos-Clark Railway Project CP S-01) dengan total sesuai porsi perseroan sebesar Rp3,9 triliun. Kemudian disusul proyek tol Jakarta-Cikampek Selatan sebesar Rp2,1 triliun, Proyek Pabrik PUSRI IIIB sebesar Rp1,4 triliun, dan proyek-proyek sarana dan prasarana IKN.

Budi Harto mengatakan, capaian kontrak baru tersebut menjadi modal untuk meningkatkan kontribusi positif bagi pertumbuhan kinerja berkelanjutan Adhi Karya.

“Kami akan terus menerapkan operational excellence melalui maksimalisasi produktivitas proyek-proyek on hand, dan disiplin cashflow pada penerapan skema pendanaan sesuai profil proyek,” kata Budi.

Untuk tahun 2024, Adhi Karya akan bersikap prudent dalam pemilihan proyek baru dengan fokus memperkuat pasar Engineering & Construction sesuai basis kompetensi inti perseroan. Salah satunya dengan menyasar peluang proyek perkeretaapian sesuai pengalaman Adhi Karya di Proyek LRT Jabodebek dan MRT. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan portofolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek berbasis lingkungan.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: ADHI SahamBEIIHSGLaporan keuangan 2023OJKPT Adhi Karya (Persero) Tbk
Previous Post

META Go Private, Tender Offer Sukarela Dimulai 25 Januari

Next Post

IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau, BREN & AMMN Jadi Movers

Next Post
IHSG Menguat Akhir Sesi Setelah Data Inflasi dan Kinerja Saham Big Caps

IHSG Berbalik Arah ke Zona Hijau, BREN & AMMN Jadi Movers

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor