BeritaInvestor.id – Harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,91% atau hampir 1% di posisi US$ 2040,19 per troy ons pada perdagangan Rabu (3/1/2024). Pelemahan ini memperpanjang derita emas yang melemah sejak 28 Desember 2023. Dalam empat hari perdagangan, harga emas ambruk 1,8%.
Namun, hingga pukul 06:19 WIB Kamis (4/1/2024), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,08% di posisi US$ 2042,58 per troy ons.
Emas melemah pada perdagangan Rabu setelah risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed AS menandai ketidakpastian mengenai waktu potensi penurunan suku bunga.
The Fed merilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Dalam risalah tersebut, para pejabat The Fed tampak semakin yakin bahwa inflasi sudah terkendali, dengan berkurangnya “risiko kenaikan” dan meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang “terlalu ketat” dapat merusak perekonomian, menurut risalah tersebut.
Namun, The Fed belum menjelaskan kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan.
“‘Bertahanlah” adalah pesan yang datang dari risalah rapat The Fed bulan Desember, meskipun kita telah melihat siklus tertinggi, penurunan suku bunga akan membutuhkan lebih banyak waktu, terutama dengan kondisi keuangan yang membaik dan ketidakpastian yang tinggi,” ujar Tai Wong, analis yang berbasis di New York, pedagang logam independen, dilansir dari Reuters.
Risalah tersebut mengatakan para peserta mencatat “tingkat ketidakpastian yang luar biasa tinggi” mengenai prospek penurunan suku bunga, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut masih mungkin terjadi jika inflasi memburuk.
Investor saat ini melihat kemungkinan sebesar 70% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya mulai dari pertemuannya pada Maret, sementara para ekonom melihat bahwa The Fed akan menundanya hingga mendekati pertengahan tahun.
Jika The Fed memang menurunkan suku bunga pada Maret mendatang, maka harga emas berpotensi melejit. Hal ini karena emas merupakan aset safe haven yang harganya akan cenderung naik jika suku bunga turun.
Emas akan menjadi lebih menarik untuk dibeli karena suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah. Kondisi ini dapat menurunkan opportunity cost memegang emas.
Selain itu, penurunan suku bunga juga akan berdampak positif terhadap perekonomian global. Hal ini dapat mengurangi risiko resesi dan meningkatkan permintaan emas.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor