BeritaInvestor.id – Harga minyak sawit mentah (CPO) diprediksi akan naik pada pekan ini, ditopang oleh situasi pasar yang mulai kembali normal pasca libur akhir tahun. Selain itu, kekhawatiran akan penurunan di sisi pasokan yang dipicu oleh ancaman dari badai El Nino juga turut mendukung kenaikan harga CPO.
Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, harga CPO berpotensi bergerak pada resistance di kisaran harga 3.750 – 3.800 Ringgit Malaysia per ton. Apabila mendapat katalis negatif, maka berpotensi menemui level support di kisaran 3.650 – 3.600 Ringgit Malaysia per ton.
“Kenaikan harga CPO juga akan ditopang oleh potensi penguatan harga minyak kedelai pada pekan ini,” kata Yoga kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor CPO Malaysia, situasi di negara produsen utama (Indonesia dan Malaysia) khususnya terkait kebijakan ekspor dan biodiesel, situasi di negara importir utama (India, China dan Uni Eropa), ancaman badai El Nino dan situasi di pasar minyak kedelai.
Menurut Yoga, harga CPO pada kuartal I – 2024 berpotensi bergerak bullish. Adapun untuk sentimen yang mempengaruhi adalah potensi penurunan produksi CPO di negara produsen utama yakni Indonesia dan Malaysia, akibat cuaca kering yang dibawa oleh badai El Nino yang masih akan bertahan setidaknya hingga paruh pertama 2024.
“Harga CPO di kuartal I-2024 akan bergerak pada resistance di 3.800 – 3.850 Ringgit Malaysia per ton. Namun, apabila mendapat katalis negatif, maka berpotensi menemui level support di kisaran 3.600 – 3.550 Ringgit Malaysia per ton,” jelasnya.
Lebih lanjut Yoga mengatakan, selama pekan terakhir di Desember, harga CPO bergerak melemah sebesar 1,78%. Sedangkan sepanjang Desember, harga CPO mengalami penurunan sebesar 4,59%. “Namun, secara year to date (ytd) hingga penutupan 2023, harga CPO masih naik sebesar 29,33%,” katanya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor