BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor baru sepanjang masa dengan jumlah pencatatan saham perdana (IPO) sebanyak 79 emiten sepanjang tahun 2023 hingga Desember 2023. Nilai penggalangan dana dari IPO tersebut mencapai Rp 54,14 triliun.
Capaian ini memecahkan rekor sebelumnya yang diraih pada tahun 1990 dengan jumlah IPO sebanyak 66 emiten. Pada tahun 2022, BEI mencatatkan 59 IPO dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 33,06 triliun.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pencapaian tersebut menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Ia mengatakan, BEI akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan yang tercatat di BEI.
“Kami akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin banyak yang berinvestasi di pasar modal,” kata Iman dalam keterangan resminya, Jumat (30/12/2023).
Berdasarkan sektor, IPO di BEI sepanjang tahun 2023 didominasi oleh sektor teknologi dengan 23 emiten, diikuti oleh sektor infrastruktur dengan 19 emiten, dan sektor keuangan dengan 12 emiten.
Pada November 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,87% atau berada di level 7080,74. Angka itu meningkat 3,36% sejak awal tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, penghimpunan dana di pasar modal hingga November 2023 masih relatif tinggi, yaitu sebesar Rp 230,59 triliun. Jumlah tersebut telah memenuhi capaian target pada 2023.
“Hingga saat ini masih terdapat pipeline di pipeline ada 64 perusahaan yang di pipeline OJK dan lima di antaranya itu memiliki nilai indikasi di atas Rp 500 miliar,” kata Inarno dalam konferensi pers secara virtual, Senin (4/12).
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor