BeritaInvestor.id – Harga batu bara turun pada Kamis (28/12/2023). Hal itu dipicu oleh sentimen dari India, yang telah mengurangi impor batu bara termal.
India mengimpor 15,16 juta ton batu bara termal untuk dicampur dengan produk dalam negeri selama April-November pada tahun fiskal berjalan, turun 44,3% dibandingkan tahun lalu.
Penurunan impor batu bara India dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Membaiknya produksi batu bara dalam negeri.
- Menurunnya permintaan batu bara internasional.
- Membaiknya pasokan gas alam.
Berdasarkan data Kementerian Batu Bara India, produksi batu bara negara tersebut telah tumbuh 12,29% sepanjang tahun fiskal ini. Produksi batu bara pada tahun fiskal 24 (per 25 Desember) mencapai sekitar 664,37 juta ton dibandingkan dengan 591,64 juta ton pada periode yang sama tahun fiskal sebelumnya.
Sementara itu, stok batu bara India secara keseluruhan, termasuk tambang, pembangkit listrik termal, dan batu bara dalam transit, berada pada angka 91,05 juta ton, atau 21,57% lebih tinggi dibandingkan 74,90 juta ton yang tercatat pada tahun fiskal 2023.
Penurunan harga batu bara ini diperkirakan akan menguntungkan industri batu bara Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara Indonesia diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi tahun ini, melampaui target pemerintah. Pada 27 Desember 2023, produksi batu bara telah melonjak hingga mencapai 751,58 juta ton, melebihi target awal sebesar 694,5 juta ton.
Penjualan batu bara juga melampaui ekspektasi, yakni mencapai 705,49 juta ton, melampaui jumlah yang ditargetkan. Kementerian ESDM awalnya memperkirakan produksi akhir tahun sebesar 775,17 juta ton, mencerminkan peningkatan 11% dari target awal.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor