BeritaInvestor.id – Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh pesat pada tahun 2024. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
- Peningkatan penetrasi internet penduduk Indonesia yang mencapai 77% pada tahun 2023.
- Peningkatan daya beli masyarakat yang didorong oleh potensi penurunan suku bunga.
- Perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Pertumbuhan ekonomi digital ini akan memberikan sentimen positif bagi emiten-emiten teknologi di Indonesia, termasuk perusahaan e-commerce.
Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Christopher Rusli mengatakan, penurunan suku bunga dapat menggenjot daya beli masyarakat sehingga mendorong kinerja emiten teknologi.
“Perusahaan teknologi berpotensi membukukan adjusted EBITDA yang positif dalam beberapa tahun ke depan, jika penurunan suku buka terealisasi,” kata dia dalam Media Day, Kamis (14/12).
Selain itu, potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga memberikan sentimen positif bagi emiten teknologi.
“Tingkat penetrasi internet penduduk Indonesia yang tinggi, bisa mendorong ekonomi digital bisa tumbuh dengan pesat,” kata dia.
Mirae Asset Sekuritas menilai ada dua emiten teknologi dalam negeri yang bisa dicermati, yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
BUKA akan diuntungkan dari ekspansinya di segmen specialty verticals dan segmen online to offline (O2O) lewat program Mitra Bukalapak di luar tier 1.
Bahkan, Christopher memproyeksikan Bukalapak bisa mencetak adjusted EBITDA positif lebih dulu dibanding pesaing lainnya pada akhir 2023.
Sementara masuknya TikTok ke dalam PT Tokopedia berpotensi mempercepat GOTO untuk mencapai adjusted EBITDA. Namun ia belum bisa memproyeksikan kapan GOTO bisa mencapai target itu.
Adapun Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy BUKA dengan target harga di Rp 240. Sementara untuk rekomendasi dan target harga GOTO masih dalam evaluasi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor