Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Naik 2,2%, Ketegangan di Timur Tengah

by Tim Redaksi
14, December, 2023
in Ekonomi
0
OPEC+ Sepakati Pengurangan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Turun
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia naik 2,2% pada perdagangan Kamis (14/12/2023) menjadi US$ 69,50 per barel. Kenaikan ini dipicu oleh serangan pemberontak Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah dan penurunan cadangan minyak mentah yang dirilis oleh EIA.

Tim Research and Development ICDX menjelaskan, kenaikan harga minyak dunia terkait erat dengan ketegangan di Timur Tengah. Pada hari Rabu (13/12), pemberontak Houthi menembakkan dua rudal ke Kapal tanker Ardmore Encounter yang membawa bahan bakar jet dari India menuju Terusan Suez melalui Laut Merah.

“Ketegangan semakin meningkat dengan pernyataan Houthi yang mengancam akan menganggap setiap kapal yang menuju Israel sebagai target. Serangan ini tidak hanya mengancam keselamatan pelayaran di wilayah tersebut tetapi juga memicu kekhawatiran akan stabilitas pasokan minyak global,” tulis Tim Research and Development ICDX dalam risetnya, Kamis (14/12).

Sementara itu, data dari EIA menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah saat ini mengalami penurunan sebanyak 4,259 juta barel lebih besar dari perkiraan selama satu pekan terakhir. Kombinasi antara ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penarikan besar-besaran cadangan minyak dapat menjadi pemicu utama kenaikan harga minyak.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

“Kondisi ini menambah kompleksitas dinamika pasar minyak global untuk menjaga stabilitas ekonomi dan fluktuasi harga minyak,” papar Tim Research and Development ICDX.

Pada pertemuan iklim COP28 di UEA, Tim Research and Development ICDX menyebut, lebih dari 200 negara meratifikasi kesepakatan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil secara global guna mengatasi dampak perubahan iklim. Kesepakatan tersebut, yang menandai berakhirnya era minyak, diambil sebagai langkah konkret untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan.

“Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 71 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 66 per barel,” tutup Tim Research and Development ICDX.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Harga Minyak mentah DuniaMinyak Brent dan WTI
Previous Post

Patrick Walujo Kembali Borong Saham GOTO, Sinyal Positif Pasca Investasi TikTok?

Next Post

Yield SBN Naik 7 bps, Rupiah Depresiasi

Next Post
Yield SBN Naik 7 bps, Rupiah Depresiasi

Yield SBN Naik 7 bps, Rupiah Depresiasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor