BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah WTI dan Brent menguat tipis pada perdagangan Senin (11/12/2023), setelah pada perdagangan pekan lalu juga ditutup menguat. Kedua kontrak berjangka minyak tersebut telah naik dari level terendah dalam hampir tujuh bulan pada hari Jumat.
Harga minyak sedikit naik pada perdagangan hari ini karena data yang dirilis minggu lalu menunjukkan ketahanan ekonomi AS. Meskipun sebagian besar investor kini merasa gelisah menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, terutama bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Harga minyak juga tersengat rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis yang memberikan dukungan bagi pasar. Meskipun kekhawatiran tentang melemahnya fundamental pasar terus membebani sentimen.
Namun, harga minyak masih mengalami penurunan tujuh minggu berturut-turut, yang terpanjang sejak tahun 2018, di tengah tanda-tanda peningkatan pasokan global dan melemahnya permintaan.
Secara mingguan, harga minyak WTI masih tertekan 2,15 persen, sementara Brent turun 2,01 persen. Namun demikian, tekanan pada harga minyak dapat ditekan dibanding pekan sebelumnya.
Analisis
Kenaikan harga minyak pada perdagangan hari ini masih terbatas, dibayangi oleh ketidakpastian ekonomi global. Kondisi moneter global yang kemungkinan akan tetap ketat hingga 2024, sehingga membatasi pertumbuhan ekonomi dan membebani permintaan minyak mentah.
Kelemahan ekonomi negara eksportir minyak terbesar kedua, China juga menjadi isu utama yang membebani pasar minyak. Data minggu lalu menunjukkan impor minyak China merosot ke level terendah dalam empat bulan pada November, di tengah tingginya stok dan lemahnya permintaan bahan bakar.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor