BeritaInvestor.id -Harga minyak mentah dunia ditutup turun pada perdagangan Jumat (1/12/2023). Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 2,49% ke posisi US$74,07 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent turun 4,77% ke posisi US$78,88 per barel.
Penurunan harga minyak mentah dunia disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu:
- Skeptisisme investor terhadap besarnya pengurangan pasokan OPEC+. OPEC+ pada hari Kamis (30/11/2023) sepakat untuk menghapus sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) minyak dari pasar global pada kuartal pertama tahun depan. Namun, pengumuman tersebut tidak mampu meyakinkan investor, karena bersifat sukarela dan tidak ada revisi kolektif terhadap target produksi OPEC+.
- Kekhawatiran terhadap lesunya aktivitas manufaktur global. Survei manufaktur AS menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur tetap lemah dan lapangan kerja di pabrik turun pada bulan November. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan bahan bakar di AS kemungkinan akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang.
Penurunan harga minyak mentah dunia juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, yaitu:
- Perpanjangan perang di Gaza. Perang di Gaza awalnya mendukung harga minyak karena adanya kekhawatiran bahwa eskalasi yang melibatkan produsen minyak di sekitarnya dapat mengganggu pasokan. Namun, sejauh ini konflik tersebut tidak berdampak signifikan terhadap aliran minyak global.
- Sanksi tambahan AS terhadap Rusia. Amerika Serikat pada hari Jumat memberlakukan sanksi tambahan terkait batasan harga minyak Rusia, menargetkan tiga entitas dan tiga kapal tanker minyak. Sanksi tersebut diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap pasokan minyak global.
- Peningkatan jumlah rig minyak AS. Jumlah rig minyak AS bertambah lima menjadi 505 pada minggu ini, yang merupakan level tertinggi sejak September. Hal ini mengindikasikan bahwa produksi minyak AS kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor