BeritaInvestor.id -Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) rebound pada Kamis (30/11/2023), naik 20% dibandingkan penutupan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh perkiraan ekspor yang lebih kuat dan menguatnya harga minyak kedelai.
Berdasarkan data BMD, kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 naik 20 Ringgit Malaysia menjadi 3.754 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Januari 2024 meningkat 22 Ringgit Malaysia menjadi 3.845 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Februari 2024 naik 23 Ringgit Malaysia menjadi 3.895 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2024 bertambah 23 Ringgit Malaysia menjadi 3.919 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO April 2024 terkerek 26 Ringgit Malaysia menjadi 3.918 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Mei 2024 meningkat 25 Ringgit Malaysia menjadi 3.900 Ringgit Malaysia per ton.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, kenaikan harga CPO disebabkan oleh perkiraan ekspor yang lebih kuat pada Desember 2023. Hal ini didukung oleh meningkatnya permintaan minyak sawit dari India dan China.
“Kami melihat support pada 3.800 Ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” kata Ng.
Sementara itu, Malaysian Rating Corporation Bhd (MARC) memperkirakan pasar minyak sawit akan menunjukkan tren harga yang sedikit positif memasuki 2024. MARC memperkirakan harga minyak sawit akan berkisar antara 3.700 – 4.100 Ringgit Malaysia per ton.
“Tren produksi musiman, kondisi iklim yang lebih panas, dan peningkatan permintaan biofuel diperkirakan akan mendukung pergerakan harga minyak sawit,” kata MARC.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor