BeritaInvestor.id – Bank digital PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) bersiap menghadapi era digitalisasi di industri perbankan dengan mempertahankan fokus pada dua aspek kunci yang dianggapnya akan membedakan mereka dalam persaingan ketat di ranah perbankan digital.
Menurut Vishal Tulsian, Presiden Direktur AMAR, digitalisasi yang semakin canggih akan terus menjadi tren yang dominan, dan semua bank pada akhirnya akan terlibat dalam pertarungan di ranah digital. Untuk membedakan diri, AMAR fokus pada dua hal utama: pertama, menghadirkan fitur tradisional perbankan secara digital; kedua, merespons kebutuhan nasabah dengan menyediakan solusi inovatif.
“Semuanya akan serba digital, tetapi keunggulan kompetitif kami terletak pada kemampuan menyediakan solusi pelanggan yang inovatif,” ujar Vishal di Kantor Amar Bank pada Selasa (28/11/2023).
Dalam menghadapi persaingan di era perbankan digital, AMAR berkomitmen untuk memahami keluhan nasabah dan terus berinovasi dalam menyediakan jawaban yang memenuhi kebutuhan mereka. Melalui layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Tunaiku dan Brankas, AMAR menghadirkan solusi pinjaman berbasis aplikasi dan fitur tabungan dengan perlindungan berlapis.
Tunaiku, sebagai platform pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia, memanfaatkan big data dan analitik prediktif untuk melayani populasi yang tidak memiliki rekening bank. Sementara Brankas, fitur tabungan inovatif, dilengkapi dengan proteksi berlapis dan teknologi panggilan video untuk memastikan keamanan tabungan nasabah.
Berbeda dengan beberapa bank digital lainnya, AMAR memilih tidak membentuk ekosistem digital dengan e-commerce. Vishal menekankan bahwa kecanggihan teknologi seharusnya memberikan efisiensi pada perbankan dan memberikan nilai tambah bagi nasabah. Hal ini tercermin dari pencapaian AMAR, dengan jumlah nasabah mencapai 1 juta dan disbursement tembus Rp10 triliun.
“Kami memberikan nilai tambah kepada nasabah, itulah yang membuat kami untung, dan kami semakin untung,” tambah Vishal.
Dalam konteks keuangan, AMAR mencatat laba bersih sebesar Rp 162,17 miliar pada kuartal III-2023, mengalami perubahan dari kondisi rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 172,86 miliar. Fokus AMAR pada sektor UMKM yang tersebar di Jabodetabek menciptakan pertumbuhan kredit sebesar Rp2,47 triliun hingga periode sembilan bulan 2023, tumbuh sebesar 15,42% secara tahunan (yoy).
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor