BeritaInvestor.id – Perusahaan migas PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) yang dimiliki oleh Happy Hapsoro sedang mengalami perubahan arah dengan melakukan diversifikasi bisnis. Langkah tersebut terwujud dalam rencana pembangunan pabrik amonia. Saat ini, tahap persiapan front-end engineering design untuk pabrik tersebut tengah berlangsung.
Direktur RAJA, Sumantri Suwarno, mengungkapkan bahwa di sisi teknikal, persiapan pembangunan konstruksi pabrik amonia sedang intensif dikerjakan. Hal ini disampaikan olehnya saat Public Expose Live di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (28/11/2023). Menurutnya, persiapan tersebut melibatkan berbagai aspek agar proses konstruksi berjalan lancar.
Dalam konteks ini, RAJA juga fokus pada ketersediaan gas bumi sebagai bahan baku utama untuk produksi amonia. Sumantri menjelaskan bahwa bisnis amonia ini memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan, sejalan dengan harga jual dan kapasitas produksi yang dimiliki.
“Jika harga amonia mencapai US$400 per ton per tahun, pendapatan potensial bisa mencapai US$280 juta atau sekitar Rp4,34 triliun,” ungkapnya. Angka ini diestimasikan berdasarkan asumsi kapasitas produksi pabrik amonia sebesar 700.000 ton per tahun.
Sumantri juga menyoroti bahwa pendapatan RAJA dari bisnis amonia akan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga amonia di pasar. Harga amonia, yang cenderung dinamis, akan bergantung pada tingkat permintaan di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, aturan dari pemerintah terkait proporsi ekspor juga akan memengaruhi strategi penjualan perusahaan.
“Penjualan amonia sangat terkait dengan dinamika permintaan baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri, sambil tetap memberikan harga yang bersaing. Namun, juga perlu memperhatikan regulasi ekspor yang diberlakukan pemerintah,” tambahnya.
Sumantri menegaskan bahwa penjualan amonia tidak hanya akan dipengaruhi oleh permintaan domestik, tetapi juga oleh tujuan dan distribusi penjualan amonia di pasar internasional. Sebagai langkah awal, RAJA telah membentuk anak usaha baru, PT Banggai Ammonia Indonesia, satu tahun yang lalu. Anak usaha ini bergerak di sektor industri kimia dasar organik yang bersumber dari Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara.
Amonia, sebagai substansi utama pembentuk hidrogen, memiliki beragam aplikasi, termasuk sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Dengan terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar, RAJA berharap dapat memperkuat posisinya dalam industri migas dan kimia. Melalui diversifikasi bisnis ini, RAJA berusaha meningkatkan potensi pendapatan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor