BeritaInvestor.id – Emiten pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana untuk memfokuskan pengembangan proyek baru di sektor Environmental, Social & Governance (ESG) untuk tahun depan.
Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan, proyek di sektor berkelanjutan tersebut diprediksi akan memberikan recurring income sekitar 30% ke perusahaan.
“Saya kira dengan kesadaran dan tuntutan di lingkungan kedepan semakin tinggi dan kami berminat dalami di sektor itu, sehingga akan berikan dampak recurring income sekiranya 30 persen ke depannya,” ujar Entus dalam Public Expose Live, Senin, (27/11/2023).
ADHI telah memulai beberapa proyek di sektor ESG, di antaranya:
- Refuses Derived Fuel (RDF) di Bantar Gebang
- Pembangkit Listrik Tenaga Mesin gas (PLTMG) di Sumbawa
- Kawasan pembibitan mangrove saat G20, di Bali
“Salah satu capex ke depan akan diberikan untuk pengelolaan limbah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” ungkap Entus.
ADHI juga telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp30,3 triliun hingga Oktober 2023. Nilai ini tumbuh sebesar 58% dibanding setahun sebelumnya yang sebesar Rp19,1 triliun.
Nilai tersebut telah melampaui target Perseroan sebesar Rp27,0 triliun.
Adapun kontribusi per lini bisnis perolehan kontrak baru hingga Oktober 2023 didominasi oleh lini Engineering & Construction sebesar 92%, Manufaktur sebesar 3%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan sumber pembiayaannya sebesar 27% Pemerintah, 27% BUMN/BUMD, 13% Luar Negeri, serta Swasta & Lainnya 33%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor