PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan penjualan sebesar 0,9% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp2,84 triliun pada periode Januari-September 2023.
Penurunan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain cuaca ekstrim yang mempengaruhi distribusi dan penjualan produk pada Kuartal I-2023, serta siklus konsumsi roti nasional yang menurun pada Kuartal II-2023 saat bulan puasa.
Meski demikian, ROTI tetap optimistis untuk kembali mencanangkan pertumbuhan usaha di kemudian hari. Hal ini terlihat dari komitmen perusahaan untuk menjaga efisiensi biaya produksi maupun beban operasional secara efektif.
Pada Kuartal III-2023, marjin laba bersih ROTI meningkat dua kali lipat menjadi 11% dari 5,2% pada Kuartal III-2022. Adapun laba bersih selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat Rp230 miliar atau menurun 12,53% dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp262,95 miliar.
“Kami sadari, kinerja baik di Kuartal III-2023 belum cukup mengangkat laba bersih periode Januari-September 2023 untuk melampaui capaian tahun lalu. Tetapi dengan hasil tersebut, kami semakin optimistis untuk kembali mencanangkan pertumbuhan usaha di kemudian hari,” ujar Direktur ROTI, Ida Apulia Simatupang.
Saat ini, ROTI mengoperasikan 14 pabrik dengan total kapasitas 5,1 juta roti per hari. Kemudian, pabrik di Pekanbaru yang akan menjadi pabrik ke-15 diharapkan proses pembangunannya segera selesai.
“Kami percaya prospek usaha roti dan kue skala massal di Indonesia masih sangat besar. Adalah komitmen kami untuk mempersembahkan produk yang halal, berkualitas dan terjangkau bagi seluruh keluarga di Indonesia,” ucap Direktur ROTI, Arlina Sofia.