BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi dengan cermat pergerakan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan energi baru dan terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu, yang mengalami lonjakan harga mencapai 772% sejak meluncurkan saham perdana (IPO). Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Sihar Manullang, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah pengawasan seperti Undang-Undang Pasar Modal (UMA) dan suspensi Cooling Down (2 sesi) untuk mengelola situasi ini.
Manullang menambahkan bahwa BEI akan terus memantau pergerakan saham BREN, dan langkah-langkah lebih lanjut akan diambil sesuai dengan hasil pemantauan pasar. Pada sesi perdagangan pertama Senin (20/11/2023), kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 900 triliun, mendekati kapitalisasi Bank Central Asia (BBCA).
Saat ini, kapitalisasi pasar BREN telah mencapai Rp 906,4 triliun, hampir mencapai Rp 1.000 triliun, dan bersaing ketat dengan kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 1.103,31 triliun. Perbandingan dengan kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga menunjukkan selisih sebesar Rp 118,29 triliun, dengan BBRI mencapai Rp 788,11 triliun.
Meskipun harga saham BREN mengalami kenaikan signifikan sejak IPO, yakni sebesar 771,79%, saham tersebut tetap diminati oleh investor. Hal ini disebabkan oleh prospek positif dalam sektor energi baru dan terbarukan (EBT), di mana pemerintah sedang berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menanggapi perubahan iklim ekstrim.
Namun, valuasi saham BREN tergolong tinggi dengan Price-to-earnings ratio (PER) mencapai 519,65 kali, jauh di atas rata-rata industri sebesar 118,57 kali. Begitu pula dengan price-to-book value (PBV) BREN yang mencapai 229,23 kali, melebihi rata-rata industri sebesar 47,61 kali.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor