BeritaInvestor.id – Proses pemilihan calon presiden dan wakil presiden untuk periode 2024-2029 terus berlanjut dengan dinamika yang menarik. Setelah keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mengenai batas umur cawapres, tim tiga kandidat calon presiden bersiap menghadapi tahapan selanjutnya.
Meskipun keputusan MKMK tidak membatalkan kontroversi sebelumnya terkait batas umur cawapres, fokus perhatian banyak orang kini beralih pada visi dan misi para calon terkait pasar modal. Pada malam Kamis (9/11), Kontan dan Bareksa menggelar “Debat Tim Ekonomi Calon Presiden RI: Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024-2029.”
Salah satu tim, yaitu Tim Visi-Misi Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, yang diwakili oleh Wijayanto Samirin, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,5% – 6,5% selama masa kepemimpinan mereka. Mereka juga menyampaikan niat untuk memperbesar peran pasar modal dalam struktur ekonomi.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN), Ganjar Pranowo – Mahfud MD, yang diwakili oleh Andi Widjajanto, menyatakan bahwa Ganjar-Mahfud berkomitmen memberikan kepastian investasi di pasar modal.
Sementara itu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Panji Irawan, menekankan fokus mereka pada pembentukan pasar modal yang sesuai dengan prinsip ekonomi Pancasila.
Arjun Ajwani, seorang Analis Riset Infovesta Kapital Advisori, memberikan pandangan bahwa semua calon presiden memiliki visi misi positif dan rencana realistis untuk mencapai tujuan mereka. Meskipun ada ekspektasi bahwa pemenang pemilihan nantinya akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo, dampak terhadap pergerakan pasar dianggap sudah terdiskon.
Meski begitu, menurut Budi Frensidy, seorang pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, visi misi calon presiden tidak langsung memengaruhi pasar modal, termasuk proyek strategis nasional (PSN) dan Ibu Kota Negara (IKN) yang mayoritas dikerjakan oleh BUMN Karya yang menghadapi kendala.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, berpendapat bahwa kinerja pasar modal lebih dipengaruhi oleh fundamental emiten. Meskipun demikian, dia menyoroti bahwa pesta demokrasi dapat memberikan dampak positif pada sektor konsumer.
Dampak susulan dari perhelatan demokrasi ini juga dirasakan di sektor infrastruktur, perbankan, dan komunikasi. Arjun melihat bahwa sektor perbankan dan konsumer menjadi pilihan favorit, sementara Budi merekomendasikan saham di sektor FMCG dan pangan, seperti ICBP dan INDF.
Para ahli meramalkan perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2023. Arjun memperkirakan IHSG mencapai 7.200, lalu mencapai level 7.500 di tahun 2024. Sementara itu, Budi memproyeksikan IHSG berada di kisaran 6.950-7.050 pada akhir 2023, dengan catatan bahwa kenaikan IHSG di bulan Februari tergantung pada kelancaran proses pemilihan presiden.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor