Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Faktor Kekhawatiran Geopolitik Dorong Kenaikan Harga Minyak 2%

by Tim Redaksi
26, October, 2023
in Ekonomi
0
Perkiraan Harga Minyak Brent hingga Akhir 2023
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tajam dalam perdagangan sebelumnya, melonjak 2%, namun saat ini, terdapat indikasi pelemahan harga. Perdagangan Kamis (26/10/2023) memulai sesi dengan harga minyak mentah WTI yang sedikit melemah 0,02% di level US$85,37 per barel, sementara minyak mentah Brent juga dibuka dengan penurunan 0,23% ke posisi US$89,92 per barel.

Sehari sebelumnya, pada Rabu (25/10/2023), harga minyak mentah WTI mengalami lonjakan sebesar 1,97% ke level US$85,39 per barel, dan minyak mentah Brent menguat 2,34% ke level US$90,13 per barel. Meskipun terjadi kenaikan, tren harga minyak mentah tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor yang patut diperhatikan.

Kenaikan harga minyak pada sesi sebelumnya didorong oleh kekhawatiran terkait konflik di Timur Tengah. Kekerasan meningkat di beberapa wilayah di Timur Tengah, termasuk serangan Israel di Gaza selatan. Israel secara terbuka menyatakan kesiapan untuk melakukan invasi darat ke Gaza. Situasi ini memicu ketidakpastian geopolitik yang berdampak pada harga minyak.

Namun, meskipun ketegangan geopolitik dapat memicu kenaikan harga minyak, peningkatan persediaan minyak mentah AS menjadi faktor yang memberikan tekanan terhadap kenaikan harga. Persediaan minyak mentah AS telah naik sebanyak 1,4 juta barel dalam minggu terakhir, mencapai total 421,1 juta barel. Data dari Badan Informasi Energi (EIA) tersebut melampaui perkiraan pasar yang hanya sebesar 240.000 barel.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Data EIA yang lebih pesimis ini juga berbeda dengan data dari American Petroleum Institute (API), yang sebelumnya memperlihatkan penurunan stok minyak mentah yang lebih signifikan dari perkiraan.

Terlebih lagi, situasi ekonomi yang kurang membaik di Eropa juga menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga minyak. Data dari Bank Sentral Eropa menunjukkan bahwa pinjaman bank di seluruh zona euro hampir terhenti bulan lalu, menunjukkan potensi resesi di kawasan tersebut.

Sementara itu, di sisi permintaan, China, sebagai importir minyak terbesar di dunia, mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonominya dengan menerbitkan obligasi negara senilai 1 triliun yuan (sekitar US$137 miliar). Namun, langkah Beijing untuk mengurangi emisi karbon dengan membatasi kapasitas penyulingan minyaknya dapat mempengaruhi permintaan minyak mentah di masa depan.

Dengan begitu banyak faktor yang memengaruhi harga minyak, pasar tetap cermat mengawasi perkembangan yang dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah global.

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Harga Minyak DuniaHarga Minyak WTI
Previous Post

Kinerja Emiten Indonesia Q3-2023, Saatnya Analisa!

Next Post

Rupiah Tembus Rp15.900/US$: Posisi Terlemah dalam 3,5 Tahun

Next Post
Rupiah Segera Pulih: Respon Cepat Pasca-Kenaikan Suku Bunga BI

Rupiah Tembus Rp15.900/US$: Posisi Terlemah dalam 3,5 Tahun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor