Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Menguatnya Sektor Properti Pasca Kebijakan Insentif PPN, Cek Rekomendasinya!

by Tim Redaksi
25, October, 2023
in Emiten
0
Menguatnya Sektor Properti Pasca Kebijakan Insentif PPN, Cek Rekomendasinya!
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Dalam menyambut Pemilu 2024, para pengusaha properti di Indonesia mendapat kabar baik yang dapat membuat senyum tersungging di wajah mereka. Setelah kebijakan bebas uang muka diperpanjang hingga tahun 2024, pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) serta biaya administrasi untuk penjualan rumah atau properti lainnya senilai di bawah Rp 2 miliar.

Insentif ini merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa yang diterapkan pada tahun 2022. Pada saat itu, kebijakan tersebut berupa diskon PPN sebesar 50% untuk produk properti dengan harga maksimal Rp 2 miliar, dan 25% untuk produk dengan harga maksimal Rp 5 miliar.

Pada tahun 2021, insentif PPN mencapai 100% untuk produk properti senilai maksimal Rp 2 miliar, dan 50% untuk produk senilai maksimal Rp 5 miliar.

Dengan kata lain, insentif terbaru ini lebih besar daripada yang diberlakukan pada tahun 2022. Pasar langsung merespons positif terhadap kebijakan pemerintah yang baru.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Terdapat beberapa perusahaan properti yang merasakan dampak positif dari insentif tersebut. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 40 poin atau 4,12% menjadi Rp 1.010. Demikian pula, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengalami kenaikan sebesar 25 poin atau 4,95% menjadi Rp 530. Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menguat 35 poin atau 3,54% menjadi Rp 1.025 pada Selasa (24/10).

Indeks sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IDX Sector Properties and Real Estate juga mengalami kenaikan sebesar 1,87% pada penutupan perdagangan kemarin, meskipun secara tahunan, indeks ini masih mengalami penurunan sebesar 2,31%. Meski begitu, indeks properti tersebut menjadi runner up sektor yang paling mengalami kenaikan pada hari itu.

Insentif ini akan membantu para pengembang properti, terutama yang fokus pada pembangunan hunian atau landed house. Selain itu, insentif ini juga dapat mengkompensasi potensi penurunan penjualan properti yang mungkin terjadi setelah Bank Indonesia meningkatkan suku bunga pekan lalu.

Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Jemmy Kusnadi, menyatakan bahwa insentif tersebut dapat mendorong pertumbuhan penjualan properti, sambil menekankan dampak positifnya terhadap sektor properti terhadap lebih dari 100 subsektor industri lainnya.

Menurut Direktur Metropolitan Land, Olivia Surodjo, program insentif ini sebelumnya sudah pernah dilakukan selama masa pandemi dan mendapat respons positif dari calon konsumen. Olivia optimis bahwa insentif ini akan menjadi katalis positif bagi para pengembang, khususnya yang menyediakan properti di bawah Rp 2 miliar.

Namun, aturan teknis yang akan mengatur insentif ini masih perlu ditentukan. Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Hermawan Wijaya, menjelaskan bahwa pengembang masih menunggu aturan teknis dari Kementerian Perekonomian terkait insentif ini.

Para ahli finansial juga melihat bahwa insentif PPN yang ditanggung pemerintah dapat berdampak positif pada kinerja perusahaan sektor properti dan dapat menjadi dorongan jangka panjang bagi sektor properti. Salah satu risiko yang perlu diwaspadai saat ini adalah potensi kenaikan suku bunga kredit, yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama dalam pembelian properti dengan kredit bank seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Dalam situasi ini, beberapa ahli merekomendasikan strategi “buy on weakness” dengan target harga masing-masing saham properti, seperti BSDE di Rp 1.080, CTRA di Rp 1.120, dan SMRA di Rp 600. Sementara Arjun dan Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, merekomendasikan untuk membeli saham BSDE dengan target harga Rp 1.170 dan Rp 1.400.

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Insentif PPN PropertiSaham Properti
Previous Post

Rupiah Mulai Menguat setelah Pertemuan KSSK di Istana Negara

Next Post

Pendapatan Bunga Meningkat, Laba Bank Capital Indonesia (BACA) Melonjak 178%

Next Post
Pendapatan Bunga Meningkat, Laba Bank Capital Indonesia (BACA) Melonjak 178%

Pendapatan Bunga Meningkat, Laba Bank Capital Indonesia (BACA) Melonjak 178%

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor