BeritaInvestor.id – PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) mengumumkan rencana pembagian dividen interim untuk tahun buku 2023 dengan total mencapai Rp 300,68 miliar atau setara dengan Rp 245 per saham. Keputusan ini telah disetujui dalam rapat dewan komisaris dan direksi perusahaan yang dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2023.
Menurut Sekretaris Perusahaan Mitrabara Adiperdana, Chandra Lautan, pembagian dividen interim ini merupakan langkah penting dalam strategi keuangan perseroan. “Nilai dividen interim per saham yang telah disepakati adalah sebesar Rp 245 per saham,” jelas Chandra Lautan dalam keterbukaan informasi yang diumumkan pada Rabu (25/10/2023).
Jadwal pembagian dividen interim juga telah ditentukan. Saham-saham MBAP akan menjadi cum dividen pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 1 November 2023, sementara tanggal ex dividen pasar reguler dan negosiasi adalah 2 November. Untuk saham yang menjadi cum dividen pasar tunai, tanggalnya adalah 3 November, dan ex dividen pasar tunai adalah 6 November. Pembayaran dividen interim akan dilakukan pada tanggal 8 November.
Chandra menegaskan bahwa dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal 3 November 2023, atau kepada pemilik saham perseroan yang terdaftar pada subrekening efek Kustodian Efek Sentral Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 3 November.
Meskipun saham MBAP mengalami kenaikan sebesar 1,94% pada perdagangan tanggal 24 Oktober, dalam periode year to date (ytd), saham ini mengalami penurunan sebesar 30%.
Sebagai informasi tambahan, pemegang saham MBAP per 30 September 2023 terdiri dari PT Wahana Sentosa Cemerlang sebanyak 60%, PT Wahana Batubara Indonesia sebanyak 30%, dan masyarakat umum sebesar 9,7%. Total jumlah pemegang saham mencapai 7.135.
Sementara itu, pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham MBAP adalah Ghan Djoe Hiang. Dalam daftar 50 orang terkaya versi Forbes tahun 2022, Ghan Djoe Hiang berada di peringkat 41 dengan kekayaan bersih mencapai US$ 1,07 miliar, menjadikannya salah satu wanita terkaya di Indonesia.
Forbes juga melaporkan bahwa Ghan Djoe Hiang, yang saat ini berusia 79 tahun, adalah istri mendiang Athanasius Tossin Suharya, seorang taipan Indonesia yang merupakan pendiri grup Baramulti yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Suharya wafat pada tahun 2020 pada usia 77 tahun.
Athanasius Tossin Suharya memulai grup Baramulti pada tahun 1971 dengan mendirikan PT Ensicon Indonesia, sebuah kontraktor umum, dan kemudian melakukan diversifikasi ke perdagangan batu bara pada tahun 1988. Saat ini, Baramulti Group memiliki 11 konsesi batu bara di Kalimantan dan Sumatra.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor