BeritaInvestor.id – Harga minyak kelapa sawit (CPO) diproyeksikan akan melanjutkan tren bullishnya pada pekan ini. Tren ini didukung oleh prospek permintaan yang meningkat dari dua negara importir utama, China dan India. Selain itu, harga minyak kedelai juga diprediksi akan mengalami pergerakan bullish dalam pekan ini.
Berdasarkan data dari Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan mingguan periode 13-20 Oktober 2023, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman bulan November 2023 menguat sebesar 2 Ringgit Malaysia, mencapai 3.716 Ringgit Malaysia per ton. Begitu juga dengan kontrak berjangka pengiriman CPO bulan Desember 2023 yang naik sebanyak 13 Ringgit Malaysia menjadi 3.750 Ringgit Malaysia per ton. Selanjutnya, kontrak berjangka CPO pengiriman bulan Januari 2024 meningkat 12 Ringgit Malaysia menjadi 3.771 Ringgit Malaysia per ton, sedangkan untuk bulan Februari 2024, harga naik 14 Ringgit Malaysia menjadi 3.789 Ringgit Malaysia per ton.
Tak hanya itu, kontrak berjangka CPO pengiriman bulan Maret 2024 juga melonjak sebesar 19 Ringgit Malaysia menjadi 3.805 per ton, dan harga CPO pengiriman bulan April 2024 meningkat 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.799 Ringgit Malaysia per ton.
Menurut Girta Yoga, Research and Development ICDX, sepanjang bulan Oktober hingga penutupan pekan ketiga, harga CPO mengalami kenaikan sebesar 1%. Meskipun jika melihat data year to date (ytd) hingga penutupan pekan ketiga Oktober, harga CPO masih mengalami penurunan sebesar 12,04%. Namun, dalam perkiraan untuk pekan ini, harga CPO diperkirakan akan melanjutkan tren bullish-nya.
Yoga menjelaskan bahwa prediksi ini didasarkan pada data statistik ekspor CPO Malaysia dari 1 hingga 15 Oktober, yang menunjukkan adanya peningkatan ekspor sekitar 5,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan dari negara importir mengalami peningkatan positif. Selain itu, situasi di pasar minyak kedelai juga diprediksi akan bullish pada pekan ini, yang turut memberikan dukungan tambahan.
Secara lebih rinci, Yoga memprediksi bahwa harga CPO akan bergerak dalam kisaran resistance antara 3.650 hingga 3.750 Ringgit Malaysia per ton. Namun, jika ada faktor-faktor negatif yang mempengaruhi pasar, harga CPO berpotensi untuk menemui support di kisaran harga 3.550 hingga 3.450 Ringgit Malaysia per ton.
Dengan kondisi pasar dan permintaan yang menjanjikan, harga CPO tetap dalam tren positif pada pekan ini. Selain itu, prospek permintaan dari China dan India terus memberikan dukungan kuat untuk harga CPO. Di sisi lain, pergerakan harga minyak kedelai yang juga diprediksi bullish akan menjadi katalis tambahan bagi tren bullish CPO dalam pekan ini. Para pelaku pasar dan investor harus tetap memantau perkembangan pasar dengan cermat untuk mengambil keputusan yang tepat.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor