BeritaInvestor.id – Pada Kamis (19/10/2023), harga batu bara mengalami penurunan yang signifikan, dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting di pasar energi. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Oktober 2023 merosot sebesar US$ 3,50 menjadi US$ 136,50 per ton, sedangkan kontrak berjangka November 2023 turun US$ 4,35 menjadi US$ 142 per ton. Kontrak berjangka Desember 2023 juga mengalami penurunan sebesar US$ 4,35 menjadi US$ 146 per ton.
Tidak hanya itu, harga batu bara Rotterdam untuk kontrak berjangka juga terkoreksi. Kontrak berjangka Oktober 2023 turun US$ 0,65 menjadi US$ 137,5, sementara kontrak berjangka November 2023 mengalami penurunan sebesar US$ 1,65 menjadi US$ 138,1. Selain itu, kontrak berjangka Desember 2023 turun US$ 1,70 menjadi US$ 137.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan harga batu bara termasuk pelemahan harga gas acuan Eropa yang terkait dengan prakiraan cuaca yang lebih sejuk dan tingkat penyimpanan yang lebih tinggi. Penurunan juga terjadi pada harga batu bara kokas keras premium Australia akibat lemahnya permintaan dan penolakan pembeli karena harga yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Selain itu, impor batu bara Eropa diperkirakan akan turun sekitar 60% di bulan Oktober. Tujuh negara Eropa, termasuk Belanda, Italia, Spanyol, Belgia, Jerman, Perancis, dan Inggris, diperkirakan akan mengimpor total 2 juta ton pada bulan ini, menurun sekitar 2,8 juta ton dari Oktober tahun sebelumnya. Semua faktor ini telah menciptakan tekanan pada harga batu bara di pasar global dan mempengaruhi dinamika pasar energi.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.