BeritaInvestor.id – Perbankan syariah Indonesia, melalui PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), masih menghadapi tantangan di tengah perjalanan menuju pertumbuhan yang lebih baik. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 30 September 2023 mengalami penurunan sebesar 24,40%, menjadi Rp1,003 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,327 triliun.
Meski demikian, BTPN Syariah tetap menunjukkan komitmen kuat terhadap inklusi keuangan masyarakat dengan menyalurkan pembiayaan senilai Rp 11,9 triliun hingga kuartal III-2023. Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1.004 triliun.
BTPN Syariah dapat membanggakan rasio yang sehat, dengan return on asset (RoA) mencapai 7,8% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 49,7%, yang jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri perbankan syariah.
Fachmy Achmad, Direktur Keuangan BTPN Syariah, menegaskan bahwa di tengah kondisi pasca pandemi COVID-19 yang masih menantang, perusahaan tetap berkomitmen untuk menggulirkan berbagai program yang memperkuat kapasitas masyarakat inklusi, terutama pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
“Inilah komitmen tinggi BTPN Syariah terhadap pelaku usaha ultra mikro di Indonesia,” ungkapnya.
Meskipun menghadapi kondisi yang masih menantang, BTPN Syariah tetap memegang teguh komitmennya untuk menjadi bank yang sehat. Dalam kuartal ini, mayoritas rasio-rasio penting bank masih berada di atas industri, menunjukkan ketahanan bank ini di tengah dinamika pasar ekonomi yang kompetitif.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor