BeritaInvestor.id – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), telah memperbaharui perjanjian kerjasama Maintenance Training Service dengan Airbus, yang berlaku hingga tahun 2028.
Kerjasama ini mencakup sejumlah aspek penting, termasuk Development Instructor Type Training and Special Training Engine Run Up untuk pesawat tipe A320 & A330, Airbus Competence Training di ruang kelas (ACT Classroom) untuk pesawat A320 & A330, pelaksanaan Annual Quality Audit untuk GMF Training Center, Airbus Proficiency Check untuk instruktur GMF, pemberian Certificate for Trainee yang disetujui oleh EASA/Manufacture Airbus, serta pembagian pendapatan sebagai Remote Airbus Maintenance Organization.
Mukhtaris, Direktur Line Operation GMF, menegaskan bahwa kerjasama ini mencerminkan komitmen GMF untuk meningkatkan kualitas pemeliharaan penerbangan di Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di tingkat global. “Melalui kerjasama ini, GMF berupaya mendukung penyediaan layanan pemeliharaan pesawat dengan standar tertinggi, dengan mengembangkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) sesuai standar internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Raymond Lim, Head of Customer Services Airbus Asia Pacific, menyoroti hubungan kerja sama yang erat antara Airbus, Garuda Indonesia, dan GMF. Menurutnya, pelanggan Airbus telah mendapatkan manfaat dari pelatihan yang diberikan oleh GMF dan para instruktornya. Ia yakin bahwa manfaat dari kerjasama ini akan terus dirasakan oleh peserta pelatihan di masa depan, sejalan dengan persiapan pertumbuhan industri penerbangan.
Dengan perpanjangan kerjasama ini, GMF memastikan ketersediaan fasilitas maintenance training A320 dan A330 yang memadai untuk pelanggan Airbus, terutama di kawasan Asia Tenggara. GMF berkomitmen untuk menjaga standar global yang ditegakkan oleh Airbus dalam setiap layanan yang mereka sediakan.
GMF dan Airbus memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem Maintenance Training yang lebih kolaboratif, inovatif, dan berkualitas tinggi dalam lima tahun ke depan. Mereka berharap dapat membentuk masa depan industri aviasi Indonesia dan sekitarnya, sehingga dapat mencapai standar global yang kompetitif.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor