BeritaInvestor.id – Pada tanggal 13 September 2023, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag), secara resmi mengumumkan peluncuran Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki tata kelola perdagangan CPO di Indonesia. Setidaknya ada 18 peserta yang ikut serta dalam platform perdagangan ini.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga telah resmi menunjuk Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group sebagai penyelenggara bursa CPO.
Indonesia adalah produsen terkemuka dalam produksi CPO, dengan volume produksi hampir mencapai 47 juta ton dan nilai ekspor hampir mencapai US$ 30 miliar. Meskipun demikian, harga CPO selama bertahun-tahun telah mengacu pada bursa Malaysia dan Rotterdam, yang seringkali tidak sesuai dengan kondisi pasar lokal. Hal ini bisa berdampak pada pembayaran pajak yang lebih tinggi bagi para pembeli.
Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, berharap bahwa Bursa CPO Indonesia dapat menjadi acuan harga dunia. Saat ini, telah ada 18 pengusaha sawit yang bergabung dalam bursa ini. Mereka akan bersama-sama mendiskusikan dan menegosiasikan harga, yang kemudian akan menjadi harga acuan.
Para peserta Bursa CPO termasuk pemain lama dalam industri sawit Indonesia, seperti PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk. (UNSP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), dan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO). Langkah peluncuran Bursa CPO ini bertujuan untuk mendekatkan harga CPO dengan pasar lokal dan meningkatkan tata kelola perdagangan CPO di Indonesia. Diharapkan bahwa ini akan memperkuat kedaulatan harga CPO Indonesia di mata dunia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor