BeritaInvestor.id – Ketegangan di Timur Tengah yang dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2024) telah menciptakan dampak signifikan di pasar finansial. Harga saham perusahaan minyak dan gas (migas) melonjak tajam, sementara saham di sektor pertahanan juga mengalami kenaikan yang signifikan. Namun, pada saat bersamaan, saham emiten pesawat dan sektor penerbangan malah terpantau merana.
Ketakutan bahwa konflik Israel-Hamas akan membesar dan berpotensi membatasi pasokan minyak telah mendorong kenaikan harga energi. Harga minyak mentah berjangka Brent, yang menjadi patokan global untuk harga minyak, naik sebesar 4,2%. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) naik 4,3% dan mencapai $86,38 per barel.
Saham kontraktor pertahanan juga ikut melonjak seiring dengan eskalasi krisis di Timur Tengah. Saham produsen senjata untuk angkatan udara, seperti Lockheed Martin yang naik 8,9%, serta anak usahanya Northrop Grumman yang mengalami kenaikan sebesar 11%. Perusahaan pertahanan Eropa, termasuk BAE Systems dari Inggris dan Dassault Aviation dari Prancis, juga mengalami penguatan yang signifikan.
Investor juga mulai mencari aset-aset safe haven untuk melindungi portofolio mereka. Emas, yang sering dicari oleh investor selama konflik geopolitik, mengalami kenaikan sebesar 1,1%.
Meskipun pada awalnya, indeks saham utama AS mengawali perdagangan dengan penurunan, namun akhirnya berhasil pulih menjelang penutupan. Militer Israel yang merebut kembali kendali beberapa kota dari Hamas memberikan dorongan positif.
S&P 500 menguat sebanyak 0,6%, Nasdaq Composite yang dikenal padat teknologi naik 0,4%, dan indeks blue chip Dow Jones Industrial Average terapresiasi sebesar 0,6%.
“Upaya diplomasi global untuk mengatasi konflik sejauh ini berhasil,” kata Quincy Krosby, kepala strategi global LPL Financial, yang sebelumnya memiliki pengalaman sebagai diplomat AS. Menurutnya, upaya tersebut membantu mendukung perubahan pasar.
Meskipun saham-saham perusahaan pertahanan, energi, dan maskapai penerbangan mengalami dampak signifikan akibat konflik, pasar saham secara keseluruhan tetap kuat. Saham-saham energi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga minyak, sementara saham-saham maskapai penerbangan mengalami penurunan akibat pembatalan penerbangan ke Israel.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor