BeritaInvestor.id – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) melalui anak usahanya, PT Chandra Asri Alkali (CAA), telah melakukan langkah strategis dalam ekspansi bisnisnya dengan melakukan pembelian tanah dari PT Krakatau Daya Listrik (KDL) di kawasan industri Krakatau, Kecamatan Citangkil, Cilegon, Banten. Transaksi ini memiliki nilai mencapai Rp 1,15 triliun dan memperkuat posisi CAA di sektor petrokimia.
CAA, yang merupakan special purpose vehicle (SPV) dari Chandra Asri, memiliki rencana ambisius dalam pembangunan pabrik chlor-alkali berskala dunia. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi lebih dari 400.000 metrik ton per tahun caustic soda atau sodium hydroxide, serta 500.000 metrik ton per tahun ethylene dichloride (EDC).
Penandatanganan perjanjian antara CAA dan KDL, yang tertuang dalam akta perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) pada 29 September 2023, merupakan langkah awal dalam proses transaksi ini. Selanjutnya, transaksi akan berlanjut dengan penandatanganan akta jual beli (AJB) dari masing-masing sertifikat hak guna bangunan (SHGB), yang dijadwalkan paling lambat pada 31 Desember 2024.
Edi Riva’i, Direktur Chandra Asri, menjelaskan bahwa tanah yang dibeli oleh CAA dari KDL akan digunakan untuk pembangunan pabrik di Cilegon. KDL, yang memiliki hubungan afiliasi dengan TPIA, mendukung langkah ini dengan melepas tanahnya kepada CAA.
Dalam upayanya memastikan kelancaran suplai listrik ke pabrik CAA, tanah yang dibeli ini memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan sumber tenaga listrik milik KDL. Edi optimistis bahwa investasi dalam tanah ini akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan Chandra Asri serta CAA dan afiliasinya.
Perlu dicatat bahwa CAA dan KDL memiliki hubungan afiliasi karena merupakan perusahaan terkendali oleh TPIA. Selain itu, sejumlah pengurus perusahaan juga menjabat di beberapa entitas terkait, memperkuat kerjasama antara perusahaan dalam pengembangan proyek ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor