BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), sebuah emiten dalam Grup Salim, mengenai volatilitas yang tinggi dalam transaksi saham mereka. Hal ini terungkap melalui keterbukaan informasi yang diberikan oleh META sebagai respons terhadap permintaan penjelasan BEI.
Pada perdagangan Jumat, 29 September 2023, saham META ditutup stagnan di level Rp 224 per saham. Namun, pada 27 September, saham META mengalami lonjakan sebesar 22,40%. Dalam satu bulan terakhir, saham ini bahkan melonjak hingga 98,23%, mendekati angka 100%.
BEI pun merespons dengan menerbitkan pengumuman unusual market activity (UMA) atas saham META pada 29 September.
Salah satu permintaan penjelasan dari BEI adalah apakah META mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan atau keputusan investasi pemodal, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam tanggapannya, Sekretaris Perusahaan Nusantara Infrastructure, Dahlia Evawani, menyatakan bahwa perseroan telah mematuhi peraturan terkait keterbukaan informasi atau fakta material, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015.
META, yang semakin ekspansif dalam bisnis jalan tol, baru-baru ini mendirikan perusahaan patungan dengan PT Adhi Karya Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk (bagian dari Grup Astra) untuk menggarap Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami Elevated dengan nilai investasi mencapai Rp 21,26 triliun.
Meski demikian, BEI juga menanyakan apakah META memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat yang dapat memengaruhi pencatatan saham mereka di bursa. Dahlia menjelaskan bahwa perseroan belum dapat memberikan informasi rinci karena penyelesaian transaksi tersebut masih dalam tahap persyaratan pendahuluan, dan informasi lengkap akan disampaikan segera setelah tersedia.
META telah mengumumkan rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2023, meskipun agenda rinci rapat tersebut belum diungkapkan. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB adalah yang terdaftar pada 5 Oktober 2023 pukul 16.00 WIB.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor