BeritaInvestor.id – PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT) bersama dengan penyedia layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, sedang menjajaki kemungkinan kerja sama di pasar telekomunikasi Indonesia. Dua operator telekomunikasi nasional lainnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), telah lebih dulu menjalin kemitraan dengan Starlink.
Menurut Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto, XL Axiata selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak yang dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan masyarakat. Keberadaan Starlink di Indonesia dapat menjadi alternatif teknologi untuk mendukung operator dalam menyediakan layanan Internet berkecepatan tinggi, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang memerlukan backhaul yang kuat. Henry menekankan pentingnya penerapan regulasi yang seimbang jika Starlink akan bersaing langsung dengan operator yang ada.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Steve Saerang, juga mengungkapkan bahwa Indosat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra strategis dengan tetap mematuhi regulasi yang berlaku. Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut tentang potensi kerja sama dengan Starlink. Saat ini, fokus utama Indosat adalah memperluas layanan dan meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia dengan jaringan terintegrasi.
Smartfren Telecom, di sisi lain, telah melangkah lebih maju dengan menggandeng Starlink dalam kerja sama berbasis business-to-business (B2B). Direktur Smartfren, Gisela Yenny Lesmana, menjelaskan bahwa kemitraan ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan enterprise melalui layanan konektivitas melalui satelit. Keberadaan Starlink diharapkan dapat mempercepat konektivitas di wilayah-wilayah terpencil dan tertinggal.
Namun, kemitraan semacam itu tetap harus mematuhi regulasi dan akan terutama ditujukan kepada pelanggan B2B atau perusahaan.
Dalam konteks ini, analis dari Samuel Sekuritas, Jonathan Guyadi dan Brandon Boedhiman, merekomendasikan saham sektor telekomunikasi dengan peringkat “overweight”. Mereka percaya bahwa operator-operator Indonesia akan terus berusaha untuk meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) atau pendapatan rata-rata per pengguna. Meskipun persaingan di pasar Fixed-Mobile Convergence (FMC) akan tetap ketat, ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh industri telekomunikasi dan meningkatkan ARPU. Samuel Sekuritas merekomendasikan saham TLKM dengan target harga Rp 4.500, saham ISAT dengan target harga Rp 11.500, dan saham EXCL dengan target harga Rp 2.700.
Pada penutupan perdagangan Rabu, saham EXCL menguat 1,28%, ISAT naik 0,76%, TLKM stagnan, dan FREN terkoreksi 7,58%.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor