BeritaInvestor.id – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), salah satu emiten tambang batu bara yang tergabung dalam Grup Bakrie dan Grup Salim, memancarkan optimisme tinggi terhadap prospek industri batu bara di semester II-2023. Optimisme ini muncul seiring tingginya permintaan dari dua importir batubara utama, Tiongkok dan India. Semester kedua tahun ini juga dianggap musiman yang menguntungkan bagi industri batubara, terutama dengan mendekatnya musim dingin.
BUMI berkomitmen untuk mempertahankan target produksi tahun ini, meskipun mengadakan penyesuaian pada panduan harga rata-rata batubara. Panduan tersebut kini berkisar antara US$ 80 hingga US$ 90 per ton, lebih rendah dari panduan sebelumnya yang mencapai US$ 95 hingga US$ 105 per ton. Selain itu, biaya produksi juga direvisi menjadi US$ 55 hingga US$ 60 per ton, turun dari angka sebelumnya yang berkisar US$ 60 hingga US$ 62 per ton. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak yang masih di bawah ekspektasi.
Menurut laporan CLSA Sekuritas Indonesia, manajemen BUMI menyambut positif revisi kedua peraturan harga acuan batubara (HBA) yang dilakukan pemerintah pada bulan Agustus 2023. Mereka meyakini bahwa revisi tersebut akan lebih mencerminkan harga pasar yang sebenarnya. BUMI memperkirakan tarif royalti akan normal, turun dari 32% di semester I-2023 menjadi 28% di sisa tahun ini.
Selain mempertahankan fokus pada bisnis inti di sektor batubara, BUMI juga memiliki agenda ekspansi ke depan. Perusahaan berencana untuk merambah industri hilir batu bara guna mendukung target dekarbonisasi Indonesia, serta memenuhi persyaratan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUPK).
BUMI sedang menjajaki produksi batu bara menjadi amonia dan menjalin kemitraan dengan investor strategis. Perusahaan menghadapi tantangan tingginya biaya dalam upaya ini. Selain itu, diversifikasi ke industri mineral juga menjadi fokus, di mana anak perusahaan BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), terlibat dalam pertambangan emas dan mineral lainnya.
BUMI juga tengah mengeksplorasi potensi di bidang energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya atap. Semua langkah ini mengindikasikan komitmen BUMI untuk terus beradaptasi dengan perubahan di dunia energi dan ekstraksi sumber daya alam.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor