BeritaInvestor.id – Pada penutupan perdagangan Senin (11/9), saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengalami kenaikan yang signifikan, dipicu oleh kenaikan harga minyak global. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa saham MEDC menguat sebesar 1,87% dan mencapai level Rp1.355 per saham. Transaksi saham ini mencapai nilai Rp190,8 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 1,4 juta lot. Dalam periode seminggu, saham MEDC naik sebanyak 5,04%, dan dalam tiga bulan terakhir, saham ini telah mencatatkan kenaikan yang mencapai 47,28%.
Selain MEDC, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga mengalami penguatan sebesar 4,47% dan mencapai harga Rp280 per saham. Transaksi saham ENRG mencapai nilai Rp17,3 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 634.319 lot. Dalam satu minggu, saham ENRG naik sebanyak 2,14%, dan dalam tiga bulan terakhir, saham ini terus mengalami kenaikan hingga mencapai 29,63%.
Kenaikan saham kedua emiten ini terjadi seiring dengan sentimen positif di pasar minyak mentah dunia yang mengalami peningkatan tajam. Hal ini disebabkan oleh keputusan Arab Saudi dan Rusia untuk memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun. Dalam satu minggu, harga minyak mentah WTI mengalami kenaikan sebesar 2,29%, mencapai posisi USD85,51 per barel, melanjutkan tren kenaikan dari pekan sebelumnya. Sementara itu, minyak jenis Brent juga mengalami lonjakan sebesar 2,37%, mencapai posisi USD90,65 per barel, yang juga mengikuti tren penguatan dari pekan sebelumnya yang mencapai 4,82%.
Kenaikan harga minyak ini terjadi karena pengurangan produksi sekitar 1 juta barel per hari (bph) yang akan berlangsung hingga September 2023. Selain itu, Rusia berkomitmen untuk menerapkan kebijakan pengurangan produksi OPEC+ sebesar 500.000 barel per hari mulai Maret hingga akhir tahun 2023. Rusia juga berencana mengurangi ekspor minyak mentah sebesar 300.000 barel per hari per September 2023.
Peningkatan harga minyak juga terjadi untuk minggu kedua berturut-turut setelah para pemimpin OPEC+ mengumumkan perpanjangan pengurangan pasokan. Hal ini menyebabkan harga acuan minyak mentah Indonesia, atau Indonesian Crude Price (ICP) Agustus 2023, mengalami kenaikan tajam sebesar USD7,53 per barel, mencapai USD82,59 per barel dari level perdagangan USD75,06 per barel pada bulan sebelumnya.
Dalam konteks ini, PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia sejak 1 September 2023. Penyesuaian harga ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU.
Pada bulan September ini, seluruh jenis BBM nonsubsidi mengalami kenaikan harga, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Dex, Dexlite, dan Pertamax Green 95.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor