BeritaInvestor.id – Harga emas dunia mengalami kenaikan tipis pada perdagangan hari ini, namun sejak awal bulan September, kita telah melihat tren penurunan dalam harga logam mulia ini. Pada Senin (11/9/2023) pukul 05:36 WIB, harga emas dunia di pasar spot mencapai US$ 1.918,46 per ons, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03% dari hari sebelumnya.
Jika kita melihat perbandingan dengan akhir Agustus, harga emas masih berada di level US$ 1.939,74 per ons. Oleh karena itu, secara month-to-date, harga emas telah turun sekitar 1,09%. Tren koreksi ini dapat dihubungkan dengan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Dalam seminggu terakhir, Dollar Index, yang mencerminkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, menguat sebesar 0,67%. Bahkan dalam satu bulan terakhir, indeks ini mengalami kenaikan signifikan sekitar 2,34%.
Secara mingguan, Dollar Index (DXY) telah menguat selama delapan pekan berturut-turut, menciptakan rangkaian penguatan terpanjang sejak tahun 2005. Ini telah menyebabkan pelemahan mata uang di seluruh dunia, termasuk mata uang negara-negara berkembang seperti yuan China dan rupee India, yang mendekati level terendah sepanjang masa.
Hubungan antara dolar AS dan harga emas adalah berbanding terbalik. Ketika dolar menguat, harga emas cenderung tertekan. Ini disebabkan oleh fakta bahwa emas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga saat dolar mengalami penguatan, harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan emas dan, akhirnya, penurunan harga.
Secara teknikal, harga emas saat ini telah memasuki zona bearish dengan nilai Relative Strength Index (RSI) sekitar 46,33. RSI di bawah 50 menunjukkan bahwa aset ini berada dalam tren bearish. Meskipun masih ada potensi kenaikan, terutama setelah koreksi yang cukup tajam, kenaikan tersebut kemungkinan akan terbatas.
Target kenaikan harga emas terdekat berada di sekitar US$ 1.918,83 per ons, yang dapat dilihat di Moving Average (MA) 5. Jika harga berhasil mencapai level ini, maka MA-10 sekitar US$ 1.929,37 akan menjadi target selanjutnya.
Di sisi lain, support harga emas terdekat berada di sekitar US$ 1.916,01 per ons. Jika level ini tertembus, ada risiko penurunan lebih lanjut menuju US$ 1.914,1 per ons. Kondisi pasar akan tetap menjadi fokus utama bagi para investor yang memantau pergerakan harga emas dalam beberapa waktu ke depan.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.