BeritaInvestor.id – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) kembali menjadi sorotan dalam dunia pasar modal dengan melaporkan perubahan pemegang saham di atas 5%. Kali ini, Sugiman Halim, salah satu pemegang saham utama, telah menjual sebagian sahamnya. Awalnya, Sugiman Halim memiliki 11.255.888.888 saham BRMS, namun, sahamnya kini berkurang menjadi 11.005.888.888 saham atau setara dengan 7,94% kepemilikan saham perusahaan. Perubahan ini mencapai 250.000.000 saham, seperti yang diungkapkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Sabtu, 9 September 2023. Informasi ini diberikan oleh PT Ficomindo Buana Registrar, biro administrasi efek yang terkemuka.
Meskipun ada perubahan dalam kepemilikan saham Sugiman Halim, belum ada penjelasan rinci mengenai tujuan dari transaksi ini dalam saham BRMS.
Sebelumnya, pada bulan Agustus, Sugiman Halim telah mengurangi kepemilikan sahamnya dari 11.555.888.888 saham BRMS atau 8,15% menjadi 11.255.888.888 saham atau 7,94%.
Selain perubahan dalam kepemilikan saham, BRMS juga melaporkan pencapaian positif dalam kinerja keuangan mereka. Laba tahun berjalan perusahaan pertambangan ini meningkat sebanyak 46% di paruh pertama tahun 2023.
Menurut laporan keuangan interim per Juni 2023, laba periode berjalan BRMS mencapai US$5,56 juta atau sekitar Rp83,49 miliar. Angka ini signifikan dibandingkan dengan laba bersih tahun 2022 yang sebesar US$3,81 juta.
Pendapatan BRMS juga mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan, dengan mencapai US$15,83 juta atau sekitar Rp237,80 miliar, naik 186% dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebesar US$5,53 juta. Meskipun begitu, beban pokok pendapatan juga meningkat sebesar 65,22% menjadi US$6,93 juta dari US$2,41 juta.
Kinerja pendapatan BRMS didorong oleh penjualan emas dari anak usahanya, PT Bhumi Satu Inti, yang menyumbang 94% dari total pendapatan semesteran, dengan total penjualan sebesar US$14,83 juta. Sisanya berasal dari pendapatan dari jasa pertambangan Bellridge Holdings Limited sebesar US$1 juta.
BRMS juga melaporkan beberapa proyek strategis yang sedang berjalan, termasuk konstruksi pabrik emas di Palu yang memiliki kapasitas 4.000 ton bijih per hari dan pengeboran eksplorasi di area Prospek.
Dalam hal aset dan liabilitas, nilai aset BRMS pada pertengahan tahun ini mencapai US$1,09 juta, dengan aset tidak lancar sebesar US$929,22 juta dan sisanya merupakan aset lancar sebesar US$166,30 juta. Sementara itu, liabilitas perusahaan mencapai US$134,78 juta, sedikit naik dibandingkan dengan akhir tahun 2022 sebesar US$125,11 juta. Ekuitas perusahaan pada paruh pertama tahun 2023 mencapai US$960,74 juta, mengalami peningkatan tipis dibandingkan dengan periode akhir Desember 2022 yang mencapai US$955,11 juta.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor