BeritaInvestor.id – PT Multitrend Indo Tbk. (BABY), perusahaan yang bergerak di bidang retail fashion dan aksesoris bayi di bawah naungan Kanmo Group, telah sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 7 September 2023. Proses pencatatan perdana saham BABY dilakukan pada pukul 09.00 WIB, sesuai dengan jadwal pembukaan pasar saham. Dalam momen penting ini, BABY berhasil menghimpun dana sebesar Rp142 miliar melalui initial public offering (IPO), menjadikannya perusahaan tercatat ke-65 di BEI sepanjang tahun 2023.
BABY menetapkan harga pelaksanaan IPO di batas tertinggi, yakni Rp266 per saham, setelah sebelumnya memberikan kisaran harga antara Rp250 hingga Rp266 per saham. Pada IPO ini, BABY melepas 534 juta saham baru atau sekitar 20,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal per saham sebesar Rp25.
Dengan suksesnya IPO ini, BABY berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp142,04 miliar. Meskipun pada prospektus awal BABY menawarkan hingga 600 juta saham dalam IPO, namun jumlah saham yang dilepas pada saat penawaran berkurang.
Prestasi BABY dalam memperoleh laba bersih sebesar Rp59,72 miliar pada tahun 2022 menjadi sorotan, mengingat periode tahun sebelumnya masih mencatatkan kerugian sebesar Rp34,46 miliar. Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 25,32 persen secara tahunan, mencapai Rp905,42 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang sebesar Rp722,46 miliar.
Meskipun pendapatan meningkat, BABY juga mengalami pertumbuhan beban pokok penjualan, yang naik menjadi Rp447,5 miliar atau meningkat sekitar 19,24 persen dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp375,26 miliar. Namun, peningkatan laba bruto sebesar 31,89 persen menjadi Rp457,91 miliar pada tahun 2022, dari Rp347,19 miliar pada tahun sebelumnya, memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.
Selain IPO, BABY juga akan menerbitkan sebanyak 1,42 miliar saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Blooming Years Pte. Ltd., sesuai dengan CB Subscription Agreement pada 22 Juli 2022. Pelaksanaan konversi MCB ini akan setara dengan sekitar 50,35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO dan pelaksanaan MCB, persentase kepemilikan masyarakat akan mencapai 21,28 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Terkait rencana penggunaan dana IPO, BABY akan mengalokasikan sekitar 19,23 persen dari dana segar untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Sementara 81,77 persen sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja, termasuk pembiayaan kebutuhan operasional, pembelian persediaan, pembayaran gaji karyawan, pembiayaan kegiatan operasional, dan keperluan periklanan. BABY telah siap menjadi perusahaan tercatat yang berkontribusi dalam dunia pasar modal Indonesia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor