BeritaInvestor.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) tengah mengambil langkah untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham publik melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD/PMTHMETD), yang dikenal sebagai private placement. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap sorotan regulator terkait rendahnya porsi kepemilikan saham publik.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meminta penjelasan lebih lanjut mengenai rencana private placement yang diusung oleh CIMB Niaga (BNGA). Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah calon pemodal yang akan terlibat dalam private placement ini.
Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan CIMB Niaga, menjelaskan bahwa hingga saat ini, perusahaan belum memiliki informasi mengenai calon pemodal yang akan terlibat dalam PMTHMETD. Namun, ia memastikan bahwa calon pemodal tersebut bukanlah pengendali perusahaan.
“Namun demikian, sesuai dengan tujuan PMTHMETD, yaitu untuk memenuhi ketentuan saham free float, perusahaan memastikan bahwa calon pemodal PMTHMETD bukan merupakan pengendali dan afiliasi dari pengendali serta bukan anggota dewan komisaris atau anggota direksi perusahaan,” jelas Fransiska Oei.
Private placement ini akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada tanggal 9 Oktober 2023. Jika lebih dari 50% pemegang saham independen perusahaan menyetujui rencana PMTHMETD dalam RUPSLB tersebut, pelaksanaan PMTHMETD diperkirakan akan berlangsung pada periode 19 Oktober-21 Desember 2023.
Selain itu, terkait dengan harga pelaksanaan, Fransiska Oei menyatakan bahwa perusahaan belum memiliki informasi perkiraan harga tersebut. Namun, CIMB Niaga (BNGA) akan selalu mengacu pada ketentuan harga pelaksanaan sesuai dengan regulasi yang berlaku, dengan memperhatikan kepentingan perusahaan dan pemegang saham minoritas. Keputusan harga juga akan mempertimbangkan kualitas investor yang akan berinvestasi dalam perusahaan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor