Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q1 2025 Turun ke 4.87% Karena Dampak Tarif AS

by Tim Redaksi
6, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 tumbuh 4,87% (year-on-year/yoy), turun dari pertumbuhan sebelumnya di angka 5,02% (yoy). Penurunan ini dipengaruhi aktivitas domestik dan kinerja ekspor. Direktur Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, memprediksi pertumbuhan 2025 berada di rentang 4,7-5,5% (yoy), dengan pengaruh kebijakan tarif Amerika Serikat.

**Komponen PDB dari Sisi Pengeluaran**
Konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 4,89% (yoy) karena aktivitas ekonomi meningkat selama libur Tahun Baru dan Hari Besar Keagamaan Nasional Idulfitri. Investasi naik 2,12% (yoy) akibat peningkatan realisasi modal. Konsumsi pemerintah turun sebesar 1,38% (yoy) karena normalisasi belanja setelah pengeluaran tinggi tahun lalu untuk Pemilu.

Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 3,07% (yoy), sementara ekspor naik 6,78% (yoy) didukung permintaan mitra dagang utama dan kunjungan wisatawan asing.

**Lapangan Usaha yang Mempengaruhi Pertumbuhan**
Pertumbuhan PDB dipelopori oleh sektor Industri Pengolahan, Pertanian (panen raya padi dan jagung), serta Pertambangan, Perdagangan, Transportasi, dan Pergudangan. Permintaan domestik saat Ramadan/Idulfitri dan permintaan eksternal jadi pendorong utama.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

**Wilayah dengan Pertumbuhan Tertinggi**
Pada sisi geografis, pertumbuhan tertinggi tercatat di Sulampua, disusul Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Balinusra secara tahunan.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Emas Antam Naik Rp26 Ribu per Gram: Perubahan Harga dan Buyback Terbaru

Next Post

SIDO Laba Anjlok 40% ke Rp232 M, Penjualan Herbal Terpuruk di QI/2025

Next Post

SIDO Laba Anjlok 40% ke Rp232 M, Penjualan Herbal Terpuruk di QI/2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor