BeritaInvestor.id – Emiten Summarecon (SMRA) melaporkan penurunan laba bersih signifikan pada kuartal I-2025. Laba mencapai Rp238,22 miliar, turun 46% dari tahun lalu yang sebesar Rp441,39 miliar. Penurunan ini didorong oleh kenaikan beban operasional dan tekanan pada pendapatan utama.
Kinerja Finansial Kuartal I-2025
SMRA mencatat pendapatan bersih Rp2,1 triliun, turun 1,4% dari periode yang sama tahun lalu (Rp2,13 triliun). Laba kotor menyusut menjadi Rp1,06 triliun (tahun lalu: Rp1,09 triliun), sementara beban pokok penjualan tetap stabil di angka Rp1,03 triliun. Beban penjualan naik menjadi Rp125,6 miliar dari Rp106,84 miliar, sementara beban umum dan administrasi melonjak hingga Rp312,11 miliar (tahun lalu: Rp276,53 miliar).
Tekanan Biaya Operasional
Total biaya operasional terus membengkak. Laba usaha merosot menjadi Rp629,33 miliar dari Rp718,16 miliar. Dari sisi finansial, pendapatan keuangan turun 17% menjadi Rp41,68 miliar, sementara biaya keuangan melambung hingga Rp268,85 miliar (tahun lalu: Rp240,08 miliar).
Peningkatan Struktur Pembiayaan
Pada neraca keuangan, total aset SMRA bertambah menjadi Rp34,24 triliun (tahun lalu: Rp33,53 triliun). Total liabilitas naik 2% menjadi Rp20,09 triliun, sementara ekuitas investor melonjak 2,4% menjadi Rp14,15 triliun. Penyusutan laba bersih ini diprediksi memengaruhi harga saham SMRA di pasar modal.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.