Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Ekonomi Indonesia Prediksi 4,8% Tahun Ini dengan Resesi Risiko Naik – Analisis Bloomberg

by Tim Redaksi
5, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 4,8% pada tahun ini, tetapi risiko resesi meningkat hingga 10%, menurut survei terbaru Bloomberg yang melibatkan 33 ekonom. Proyeksi pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding prediksi sebelumnya, mengisyaratkan perlambatan signifikan.

Proyeksi Pertumbuhan Tahun Ini
PDB Indonesia di kuartal I-2025 mencapai 4,87%, dan diperkirakan melambat ke level 4,8% pada kuartal II. Angka ini diprediksi tetap stagnan hingga akhir tahun, sehingga pertumbuhan tahunan tidak akan melebihi 4,8%. Untuk tahun depan (2026), ekonom memperkirakan PDB hanya tumbuh 4,9%, turun dari proyeksi sebelumnya 5,1%.

Potensi Resesi dan Ancaman Global
7 responden survei menyebut probabilitas resesi dalam 12 bulan ke depan mencapai 10%, level tertinggi sejak Juni 2024. Ahli ekonomi S&P Global Market Intelligence, Ahmad Mobeen, mengatakan dampak tarif Trump dan ketidakpastian pasar global berisiko memicu penurunan kepercayaan investor serta arus keluar modal.

Inflasi Terkendali, Tapi Ada Kenaikan di 2026
Indeks inflasi diperkirakan stabil di 2% tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya (2,1%). Namun pada 2026, angka ini bisa naik ke 2,6%. Sementara itu, Bank Indonesia diprediksi akan mengurangi suku bunga acuan menjadi 5,5% dari level saat ini 5,75%.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Risiko Fiskal dan Neraca Pembayaran
Defisit APBN diperkirakan memburuk hingga akhir tahun, mencapai -2,7% PDB di kuartal IV-2025. Sementara defisit transaksi berjalan terus melemah pada level -1%.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Harga Emas Antam Menguji Support US$ 3.273, Volatilitas Tertinggi dalam Dua Bulan

Next Post

Ekonomi Maluku-Papua Anjlok ke 1,6% Q1-2025: Sulawesi & Jawa Dorong Pertumbuhan Nasional

Next Post

Ekonomi Maluku-Papua Anjlok ke 1,6% Q1-2025: Sulawesi & Jawa Dorong Pertumbuhan Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor