BeritaInvestor.id – Tingkat bunga Sekuritas Rupiah (SRBI) Bank Indonesia kembali turun untuk pertama kalinya dalam tiga lelang berturut-turut, menunjukkan kemungkinan dekatnya pemangkasan suku bunga acuan BI Rate. Dalam lelang hari ini, SRBI tenor 12 bulan menyentuh 6,48% – level terendah sejak akhir Maret. Meski nilai penawaran turun menjadi Rp36,7 triliun (dari Rp37,7T pekan lalu), Bank Indonesia menyerap SRBI sebesar Rp21 triliun, penjualan tertinggi sejak Januari 2024. Penurunan ini disinyalir terkait penguatan pasar obligasi dan saham, serta masuknya modal asing ke rupiah yang mencapai 2,35% pekan ini.
SUN & IHSG Naik Mendukung Optimisme
Pasar sekunder surat utang negara (SUN) juga mengalami penurunan yield, dengan SUN 1 tahun turun 5,8 bps. Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,75%, membalikan kerugian pasca-Lebaran. Rupiah melesat ke level Rp16.435/US$ – kinerja terbaik sejak Januari 2023.
Pertanda Pemangkasan BI Rate?
Analyst dari Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro, memperkirakan BI akan mulai menurunkan bunga acuan 25 basis poin pada Mei/Juni. Prediksi ini didukung oleh inflasi April yang masuk target (1,95%) dan stabilitas rupiah. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan ‘ruang pemangkasan’ terbuka bila mata uang stabil.
Efek Geopolitik & Ekonomi Global
Peningkatan optimisme disebabkan respons positif Tiongkok terhadap negosiasi tarif AS, serta prediksi Fed menurunkan suku bunga. Bloomberg Economics memproyeksikan PDB Indonesia kuartal I-2025 melambat ke 4,92%, level terendah sejak 2021 karena ketidakpastian tarif AS.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.