BeritaInvestor.id – Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian perjanjian dagang komprehensif dengan Uni Eropa (UE) pada kuartal II/2025 atau Juni mendatang. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan bertemu Komisioner Perdagangan UE, Maros Sefcovic secara daring Senin (5/5), dalam upaya menyelesaikan satu isu terakhir terkait transparansi perdagangan.
Pertemuan Menko dan Komisioner UE
Edi Prio Pambudi, Deputi Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, menyebut pertemuan ini diharapkan menjadi titik akhir negosiasi. “Targetnya adalah Juni 2025 secara substantif, tetapi proses hukum dan verifikasi detail masih berlangsung,” ujarnya.
Tantangan Teknis dalam Finalisasi
Wakil Menlu Arif Havas Oegroseno menyoroti aspek seperti investasi dan keberlanjutan yang membutuhkan penyelesaian detail. “Setiap bab harus diperiksa per item,” imbuhnya.
Mengambil Pelajaran dari Vietnam
Pemerintah menggunakan contoh Vietnam, yang telah menandatangani kesepakatan dengan UE sejak 2015, sebagai tolok ukur. “Indonesia ingin memperluas akses pasar ke Eropa, dan kita sudah siapkan persyaratan serupa,” kata Edi.
Pentingnya Pasar $16,6 Triliun
Airlangga menegaskan pasokan ekspor Indonesia ke AS hanya 17%, sementara UE—sebagai pasar US$16,6 triliun—justru menjadi prioritas. “Kami harus optimalkan 83% potensi pasar lainnya,” paparnya dalam Sarasehan Ekonomi.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.