BeritaInvestor.id – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membuka blokir anggaran sebesar Rp86,6 triliun untuk 99 kementerian/lembaga (K/L). Langkah ini merupakan hasil efisiensi belanja sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto guna memprioritaskan pembangunan nasional. Rp33,11 triliun dialokasikan ke 23 K/L baru di Kabinet Merah Putih, sementara Rp53,49 triliun untuk 76 K/L yang sudah eksis.
Pembagian Realokasi Efisiensi Anggaran
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan alokasi dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden No.1/2025 tentang efisiensi belanja APBN/APBD 2025. Kemenkeu juga menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No.29/2025 dan surat edaran pada Februari lalu untuk memastikan implementasi kebijakan ini.
Progres Realisasi Belanja Negara
Sampai 31 Maret 2025, realisasi belanja negara mencapai Rp620,3 triliun atau 17,1% dari APBN 2025. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibanding Februari (Rp348,1 triliun) dan melampaui realisasi Maret 2024 yang Rp611,94 triliun. Belanja pusat tercatat Rp413,2 triliun (Rp196,1 triliun untuk K/L dan Rp217,1 triliun non-K/L), sementara transfer ke daerah naik menjadi Rp207,1 triliun dari tahun sebelumnya (Rp184,32 triliun).
Konfirmasi Menteri Keuangan
Pada konferensi pers, Sri Mulyani menyatakan alokasi efisiensi bertujuan memperkuat prioritas pemerintah. Beliau juga melaporkan capaian Inpres 1/2025 ke Presiden dan mendapat izin untuk realokasi lebih fleksibel.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
