BeritaInvestor.id – Rupiah diprediksi stabil dan mungkin menguat lebih lanjut di pasar spot, didukung pergerakan indeks dolar AS yang tetap rendah. Pada penutupan kemarin, dolar AS naik 0.23% ke level 99,23, tetapi rupiah NDF (Non-Deliverable Forward) mencatatkan kenaikan 0.52% di Rp16.729/USD – jauh lebih baik dibanding posisi spot sebelumnya di Rp16.762/USD. Hal ini memicu ekspektasi penguatan lebih signifikan hari ini.
Penguatan Mata Uang Asia Beriringan
Pembukaan pasar Asia pagi ini menunjukkan mayoritas mata uang kawasan menguat terhadap USD: won Korea (0.35%), ringgit Malaysia, yen Jepang, hingga yuan offshore. Hanya baht dan dolar Singapura yang melemah tipis. Sentimen positif dipengaruhi optimisme pasar global meski data keyakinan konsumen AS turun ke level terendah lima tahun.
Ekspektasi Kebijakan Fed Dorong Sentimen Risk-On
Indeks Wall Street ditutup hijau setelah investor melihat momentum kenaikan harga aset. Meski gejolak tarif Trump belum mereda, spekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga untuk menghindari resesi memicu sentimen positif. Lauren Goodwin dari New York Life Investments menyatakan: ‘Skandal kebijakan terburuk mungkin sudah tercermin di pasar, tetapi volatilitas tetap tinggi karena ketidakpastian biaya bisnis dan valuasi aset yang pulih.’
Teknikal Rupiah Menuju Resistance Rp16.710/USD
Pelaku pasar fokus pada target resistance rupiah di rentang Rp16.740 hingga Rp16.710/USD. Level psikologis kunci berada di Rp16.650/USD, sementara support terdekat di Rp16.800/USD (dengan batas bawah Rp17.000/USD). Rupiah juga menunjukkan resistensi kuat di Rp16.600/USD berdasarkan data daily chart.
APBN Jadi Fokus Investor Hari Ini
Kementerian Keuangan akan menggelar konferensi pers terkait kinerja fiskal, termasuk realisasi penerimaan pajak. Pada Maret 2025, Sri Mulyani melaporkan penerimaan pajak Rp134,8 triliun (41,8% dari target kuartal I). Secara keseluruhan, pendapatan perpajakan mencapai Rp400,1 triliun atau 16,1% target APBN tahun ini. Pembiayaan negara juga naik ke Rp250 triliun (40,6% dari Rp775,9 triliun).
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.