BeritaInvestor.id – EmitenNews.com melaporkan bahwa Goto Group (GOTO) mencatat pendapatan sebesar Rp4,23 triliun pada kuartal pertama 2025. Meski naik 3,7% dibanding tahun lalu, hasil ini disertai defisit akumulatif yang semakin membesar hingga Rp214,42 triliun. Penurunan pendapatan di sektor strategis dan kenaikan beban utang menjadi sorotan dalam laporan keuangan perusahaan.
Pendapatan Tumbuh, Tetapi Distraksi Besar di Sektor Iklan
Pendapatan jasa pengiriman naik 0,6% ke level Rp1,391 triliun, sementara pendapatan pinjaman melesat 168,6% menjadi Rp763,16 miliar. Di sektor e-commerce, pendapatan jasa perdagangan daring melonjak 98,1% hingga Rp216,88 miliar. Namun, kinerja negatif datang dari penurunan drastis di beberapa lini: imbalan iklan jatuh 58,1% menjadi Rp110,82 miliar, sementara pendapatan imbalan jasa turun 12,9% (Rp1,377 triliun), dan pendapatan lain-lain menyusut 19%.
Biaya Turun, Rugi Bersih Terkendali
Beban operasional berhasil dikurangi 11,8%, turun ke level Rp4,424 triliun. Hal ini membantu memangkas rugi bersih menjadi Rp283,32 miliar (turun 67,1% dari tahun sebelumnya). Namun defisit akumulatif tetap melambung 0,14%, mencapai Rp214,42 triliun, sementara ekuitas perusahaan jatuh 2,06% ke level Rp29,77 triliun.
Utang Meningkat, Stabilitas Keuangan Dicemaskan
Total liabilitas GOTO melonjak 8,5% menjadi Rp13,96 triliun. Peningkatan utang ini terjadi seiring tekanan dari defisit yang tidak sepenuhnya tertutupi oleh pendapatan baru.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.