BeritaInvestor.id – Emas kembali menjadi primadona di tengah gejolak ekonomi global. Harga logam mulia ini mencapai US$3,428 per gram di pasar internasional dan menyentuh rekor Rp2 juta/gram di Indonesia. Investor besar seperti miliarder ternama memanfaatkan emas sebagai benteng kekayaan. Berikut fakta penting yang harus diketahui:
Faktor Utama Lonjakan Harga Emas
Emas melambung karena ketidakpastian global: konflik geopolitik, inflasi tinggi (terutama di negara dengan suku bunga terendah), dan khawatirnya pasar akan resesi. Selain itu, kepercayaan pada mata uang fiat melemah, sehingga emas kembali disorot sebagai safe haven.
5 Miliarder dengan Cadangan Emas Terbesar
1. John Paulson: Manajer hedge fund yang memegang emas fisik senilai puluhan miliar dollar untuk melindungi nilai dari gejolak dolar AS.
2. Eric Sprott: 90% kekayaan US$1,1 miliar diinvestasikan dalam emas dan perak, serta saham tambang logam mulia.
3. George Soros: Miliarder legendaris memiliki ETF SPDR Gold Trust sebesar US$264 juta untuk lindung nilai pasar tidak stabil.
4. Ray Dalio: Pendiri Bridgewater Associates menggariskan emas sebagai pengaman dari risiko utang global dan kebijakan moneter yang longgar.
5. Stanley Druckenmiller: Alokasi besar di ETF tambang emas (US$6,9 miliar) karena percaya bentuk ini lebih menguntungkan saat harga naik drastis.
Mengapa Emas Tetap Mengalahkan Saham dan Kripto?
Sementara saham fluktuatif dan kripto terlalu spekulatif, emas tetap stabil dalam jangka panjang. Investor cerdas merekomendasikan alokasi 5-10% portofolio ke emas untuk melindungi nilai kekayaan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.