BeritaInvestor.id – Menko Airlangga Hartarto menyatakan negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) masih dalam fase dinamis. Sampai saat ini, tawaran di sektor energi hingga pertanian belum bisa diumumkan secara resmi karena masih dalam pembahasan intensif kedua belah pihak.
Kunci Proses Perundingan
Pemerintah Indonesia baru akan mengumumkan hasil akhir negosiasi ketika tawaran formal diterima AS. “Proses ini dinamis, bukan statis,” kata Airlangga dalam konferensi pers Jumat (25/4/2025). Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia punya keuntungan karena jadi salah satu negara pertama yang bernegosiasi. Namun, dia mengingatkan keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden AS Donald Trump.
Tujuan Lima Manfaat untuk Nasional
Indonesia menawarkan lima prioritas utama dalam negosiasi: memastikan ketahanan energi, membuka pasar AS untuk produk ekspor Indonesia dengan tarif kompetitif, deregulasi untuk kemudahan berusaha, kerja sama rantai pasok critical mineral, serta akses teknologi. “Tujuan ini dirancang agar kepentingan nasional tetap terjaga,” ujar Airlangga.
Tantangan Menghadapi 70+ Negara
Pemerintah mengakui tantangan untuk menjadi prioritas AS di tengah lebih dari 70 negara lainnya. Meski begitu, Airlangga optimistis target menyelesaikan kerangka perjanjian dalam 60 hari tetap bisa tercapai.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.