BeritaInvestor.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa perang dagang global memperkuat ASEAN untuk mempererat kerja sama ekonomi. Dalam Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN (AFMGM) di Kuala Lumpur, ia menegaskan ASEAN dengan ekonomi USD3 triliun dan populasi lebih 650 juta harus bersatu menghadapi ancaman ketidakpastian global.
Kebijakan AS Meruntuhkan Sistem Perdagangan Berbasis Aturan
Pertemuan membahas kebijakan Presiden Trump yang menerapkan tarif resiprokal terhadap 60+ negara. Menkeu Sri Mulyani menyatakan, langkah AS ini merusak sistem WTO dan lembaga Bretton Woods yang dirancang sendiri oleh AS pasca-Perang Dunia II. “Tarif tandingan China hingga 125% oleh AS menciptakan ketidakpastian ekonomi global,” ujarnya.
Risiko Ekonomi Global: Perlemahan dan Inflasi Signifikan
Para Menteri Keuangan ASEAN sepakat situasi ini bisa memicu perlambatan pertumbuhan dunia serta tekanan inflasi besar. Diperkirakan hampir semua negara anggota mengalami gejolak ekonomi dari kebijakan Trump.
Indonesia: Deregulasi dan Diplomasi untuk Keamanan Ekonomi
Menanggapi ancaman, Indonesia meningkatkan ketahanan dengan deregulasi perdagangan/investasi di dalam negeri. Pemerintah juga aktif bernegosiasi melindungi kepentingan ekonomi nasional. “Tim Kabinet Merah Putih sudah instruksikan antisipasi guncangan global,” terang Sri Mulyani.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.