BeritaInvestor.id – Pemerintah Indonesia menilai penurunan saham dalam negeri tidak separah di negara lain meski terkena dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pasar lokal lebih stabil dibandingkan reaksi global yang tajam.
Pengumuman Tarif Trump Ancam Stabilitas Global
Pada 2 April, Trump merilis tarif baru yang memicu balasan China dengan bea masuk 34% terhadap impor AS. Sri Mulyani menyebut IHSG hanya turun 7,7%, sementara negara lain seperti Jepang dan India mencatat koreksi hingga 14-25%. “Indonesia masih lebih baik,” ujarnya.
Luhut: Ketidakpastian Ekonomi Sudah Diperhitungkan
Luhut menegaskan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) telah memprediksi gejolak ini. Ia mengimbau pasar tenang karena koreksi harga saham termasuk normal: “Ini bukan hal yang perlu panik.” Presiden Prabowo juga diapresiasi cepat merespons situasi.
Airlangga Hartarto: IHSG Mulai Pulih
Menko Perekonomian menyoroti IHSG mulai membaik meski masih negatif. Rupiah yang melemah 1,72% ke level Rp16.845/US$ tetap lebih stabil dibandingkan Jepang.
China Aksi Tegas, Trump Ancam Tarif Tambahan
Beijing akan menerapkan tarif 34% sejak 10 April dan menghentikan impor unggas AS. Trump membalas dengan ancaman menambah tarif hingga 50%, jika China tidak mundur.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.