BeritaInvestor.id – Pergerakan komoditas global minggu ini terpantau oleh lima faktor kunci yang berpotensi memengaruhi pasar. Gencatan senjata di Laut Hitam memberi harapan peningkatan pengiriman gandum dari Rusia dan Ukraina, sementara AS bersiap merilis data jagung yang menentukan pasokan global. Di sektor energi, ekspor LNG AS naik drastis, sedangkan Venezuela meraup keuntungan dari ekspor minyak ke Tiongkok tertinggi dua tahun terakhir.
Gandum: Truce Laut Hitam Membuka Peluang
Gencatan senjata yang diselenggarakan AS antara Rusia dan Ukraina bisa meningkatkan ekspor gandum sebesar Rp 10 triliun. Meski terjadi serangan ke pelabuhan Odesa, pengiriman biji-bijian Ukraina mendekati level pre-pertempuran. Perjanjian ini berpotensi memangkas biaya asuransi kapal hingga 5%, meringankan beban logistik.
Jagung AS: Panen Rekor dan Gejolak Tarif
Petani Amerika diperkirakan akan menanam jagung di lahan terluas lima tahun terakhir, dorong oleh permintaan etanol domestik. Departemen Pertanian AS akan merilis laporan stok biji-bijian pada Senin (31/3). Sebagian petani beralih ke jagung karena ketidakpastian tarif ekspor akibat sanksi Presiden Trump.
Tembaga: Codelco Pertahankan Posisi Atas
Perusahaan tambang Chili Codelco mempertahankan gelar produsen tembaga terbesar dengan produksi 1,44 juta metrik ton tahun lalu. Anak singa Australia BHP Group hanya tertinggal tipis di angka 1,43 juta ton. Perusahaan ini tengah mengeksekusi proyek senilai $10,8 miliar untuk modernisasi tambang Escondida.
LNG AS: Ekspor Menguasai Asia dan Eropa
Kapasitas ekspor LNG AS diperkirakan akan naik 60% dalam lima tahun ke depan. Pada tahun lalu, perdagangan LNG berbasis Asia meningkat lebih dari dua kali lipat. Sementara itu, Eropa juga semakin bergantung pada sumber energi ini mengingat krisis pasokan.
Minyak Venezuela: Rekor Ekspor ke Tiongkok
Pengiriman minyak Venezuela ke Tiongkok tembus level tertinggi dua tahun terakhir, menyentuh angka Juni 2023. Kondisi ini terjadi seiring sanksi AS yang mendorong Tiongkok membeli minyak diskon dari negara-negara seperti Rusia dan Iran.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.